Breaking News

Berita Nasional

Mewahnya Isi Garasi M Qodari, Dulu Teriak Jokowi 3 Periode, Kini Dilantik Prabowo Jadi KSP

Garasi tersebut diisi oleh kombinasi mobil konvensional, mobil listrik, hingga motor gede.

|
Kompas.com/Adhyasta Dirgantara
MUHAMMAD QODARI - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari 

Garasi tersebut diisi oleh kombinasi mobil konvensional, mobil listrik, hingga motor gede.

Di antaranya ada Toyota Kijang Innova 2.0 AT yang dikenal tangguh sebagai mobil keluarga.

Kemudian Neta V-II sebagai mobil listrik kompak, Wuling Air EV Long Range yang mencerminkan gaya hidup ramah lingkungan.

Hingga Honda CMX500 Rebel, motor cruiser bergaya macho yang memberi sentuhan berbeda pada koleksi otomotifnya.

Selain properti dan kendaraan, M Qodari juga memiliki berbagai jenis aset lain.

Harta bergerak miliknya mencapai Rp9,8 miliar, disusul dengan surat berharga senilai Rp475 juta.

Ia juga tercatat menyimpan kas dan setara kas senilai Rp70,7 miliar, serta memiliki harta lain dengan nilai Rp11 juta.

Meski begitu, M Qodari juga memiliki kewajiban berupa utang yang jumlahnya mencapai Rp2,8 miliar. 

Angka tersebut jelas tak terlalu berpengaruh jika dibandingkan dengan total kekayaannya, sehingga harta bersihnya tetap berada di kisaran Rp261 miliar.

Melihat catatan kekayaan dan aset yang dimilikinya, jelas bahwa M Qodari bukan hanya seorang pejabat publik, melainkan juga figur yang piawai mengelola aset dan investasi.

Dengan posisinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan, publik tentu menaruh harapan besar agar kekuatan finansial dan pengalamannya dapat beriringan dengan integritas, transparansi, serta pengabdian bagi kepentingan bangsa.

Profil Muhammad Qodari 

Dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Qodari lahir di Palembang, Sumatera Selatan  

Sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi yang baru, Qodari memiliki latar belakang pendidikan di sejumlah perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. 

Ia pernah menempuh pendidikan sarjana atau S-1 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1992.

Qodari kemudian berkarier sebagai peneliti setelah mendapatkan gelar sarjana pada 1997.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved