SOSOK AM Putranto Menangis Dicopot dari KSP, Kini Semangat Baru Usai Ditunjuk Jadi Komut Pegadaian

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Letjen TNI (Purn) AM Putranto Menangis karena Dicopot dari KSP, Kini Semangat Baru Usai Ditunjuk Jadi Komut Pegadaian.

Letjen TNI (Purn) Anto Mukti Putranto atau AM Putranto, mengalami momen transisi yang penuh makna dalam karier sipilnya.

Setelah resmi diberhentikan dari jabatan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pada 17 September 2025, ia langsung ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pegadaian, menandai babak baru dalam pengabdiannya di sektor publik.

Momen serah terima jabatan di KSP berlangsung haru.

Dalam sambutannya, AM Putranto tak kuasa menahan air mata, menyampaikan rasa terima kasih dan emosinya di hadapan para pejabat dan staf.

“Padahal saya tentara, saya nangis juga ini,” ucapnya sembari menyeka air mata.

Penggantinya, Muhammad Qodari, memberikan apresiasi atas kontribusi AM Putranto dalam membangun organisasi KSP selama masa jabatannya yang singkat namun berdampak.

Tak lama berselang, AM Putranto menerima penugasan baru sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pegadaian. 

Dalam sambutannya di kantor pusat Pegadaian, ia membawa semangat baru dengan motto “no road, no problem”, menandakan kesiapan menghadapi tantangan dan membangun suasana kekeluargaan di perusahaan BUMN sektor keuangan tertua di Indonesia.

Ia menegaskan komitmen Pegadaian dalam membantu masyarakat menengah ke bawah melalui kredit berbasis gadai dan mencegah praktik pinjaman gelap.

Pengangkatan AM Putranto sebagai Komut Pegadaian tertuang dalam keputusan Menteri BUMN dan Dirut PT BRI selaku pemegang saham Pegadaian.

Langkah ini memperkuat sinyal bahwa loyalis Presiden Prabowo Subianto tetap mendapat peran strategis dalam pemerintahan dan BUMN.

AM Putranto dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi, tegas, dan berpengalaman.

Lahir di Jember pada 26 Februari 1964, ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.

Karier militernya mencakup berbagai posisi strategis seperti Pangdam II/Sriwijaya, Dankodiklatad, Danmentar Akmil, serta penugasan internasional di Kongo, Lebanon, dan Amerika Serikat.