Berita Viral

Sindiran Rocky Gerung Bilang Jokowi tak Ngapa-Ngapain Dibalas Telak, Menkeu Purbaya Beber Data

Menteri Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa menyasar Rocky Gerung yang kerap mengkritik Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi)

Editor: Salomo Tarigan
Kolase Youtube Kompas TV
MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat mengikuti rapat di DPR, Rabu (10/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa menyasar Rocky Gerung yang kerap mengkritik Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Di tahun 2021, Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia bahkan pernah menyebut Jokowi tidak berbuat apapun saat menjabat.

"Karena presiden nggak ngapa-ngapain," ucapnya di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

SINDIR ROCKY - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) dan Rocky Gerung. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa tertawa saat memberikan sindiran terhadap akademisi Rocky Gerung yang kerap mengkritik Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
SINDIR ROCKY - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) dan Rocky Gerung. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa tertawa saat memberikan sindiran terhadap akademisi Rocky Gerung yang kerap mengkritik Presiden RI ke-7, Joko Widodo. (Kolase Tribun Medan)


Lalu dalam forum GREAT Lecture Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8 persen yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, pada Kamis (11/9/2025), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, mengkritik balik Rocky Gerung.

“Saya mau ngritik pak Rocky Gerung sedikit, dia sering ledekin Jokowi gak ngapa-ngapain," ucap Purbaya Yudhi Sadewa sambal tertawa.

Sambil menunjukan layar di belakangnya, Purbaya Yudhi Sadewa memperlihatkan grafik pertumbahan ekomoni di Indonesia, periode 2006 hingga 2025.

"Ini pak (sambil menunjukkan data sambil tertawa, disambut tepuk tangan audien). Kalau di sana kan (Rocky) yang berkuasa, di sini saya berkuasa,” tambahnya.

Dikatakan Purbaya, peran Jokowi sangat besar dalam menjaga stabilitas ekonomi saat ia masih memerintah.


Ia menjelaskan di tahun 2020 ekomoni Indonesia -15 persen, dan hampir hancur.

Purbaya menyebut kala itu dirinya dipanggil ke Istana untuk ikut mengatasi persoalan tersebut.

Akhirnya pihak istana memaksa uang dari bank central untuk dikeluarkan ke sistem ekomoni.

Di tahun 2021 hingga 2023 perekonomian membaik.

“Jadi ini dipaksa, diintervensi langsung Presiden sampai ke sana (menunjuk ke grafik). Jadi Presiden Jokowi itu berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya sih,” tukasnya.

Namun,pertengahan hingga akhir 2023, kondisi ekonomi kembali menghadapi tantangan.

“Ini yang anda rasakan tahun 2023-2024. Pertengahan sampai akhir itu ekonomi susah lagi," jelasnya.

"Keluarlah istilah Indonesia suram dan lain-lain. Bukan dari politik, tapi dari ekonomi yang dibunuh penyebab utamanya,” sambung dia.

Di momen itu, Purbaya tak segan memberi kelakar yang sedikit menohok untuk Rocky Gerung.

“Jadi pak Rocky mungkin sedikit belajar ekonomi lagi pak. Gua senang bisa ledek dia di sini. Soalnya pak Rocky setiap saya lihat pidato anda menarik sekali, saya ikutin, ahli filsafat. Mumpung bisa, saya kritik di sini,” bebernya.

“Kemarin sampai April sudah membaik, makanya saya bilang ekonomi bagus, gak usah takut. Tapi habis itu dibunuh sampai ke sini,” tandasnya.

Purbaya bilang, dampak ekonomi yang memburuk bisa memicu keresahan sosial.

“Ketika ekonomi memburuk, banyak pemecatan pegawai, taraf hidup makin susah, dan kita tidak terlalu peduli, maka turunlah ke jalan masyarakat kita,” kuncinya.

Purbaya Yakin Ekonomi 8 Persen

Purbaya Yudhi Sadewa  optimistis pertumbuhan ekonomi nasional bisa tembus 8 persen jika digerakkan bersama oleh mesin negara dan sektor swasta.

Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi 8 persen sejatinya bukan merupakan hasil akhir namun suatu kebutuhan yang mesti diusahakan dengan sungguh-sungguh bila Indonesia ingin lepas dari middle income trap.  

“Lihat Jepang, Korea Selatan, dan China. Mereka pernah merasakan pertumbuhan dua digit dalam kurun waktu yang tidak singkat. Jika kita tidak mengusahakannya, maka kita akan selalu berada di posisi ini,” ujarnya.

Menkeu juga melihat perlambatan ekonomi saat ini juga terjadi akibat peran sektor swasta yang belum optimal.

"Pada periode Presiden SBY terjadi private-led growth (pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor swasta), pertumbuhan kredit mengalir sehingga sektor swasta tumbuh.

Di periode Presiden Jokowi terjadi state-led growth (pemerintah yang berperan besar mendorong perekonomian), dimana Pemerintah yang banyak berperan mendorong perekonomian, tetapi pertumbuhan kredit cenderung urun dan utang pemerintah naik.

"Sekarang waktunya mesin ekonomi negara dan swasta bergerak," ujar Purbaya yang pernah mengenyam pendidikan sarjana di teknik elektro ITB.

 

Tanggapi Tarif dan dugaan permaian cukai rokok

  Baru menjabat sebagai Menteri Keuangan tanggapi masalah cukai rokok dan dugaan permainan cukai rokok.

Kendati demikian, Purbaya Yudhi Sadewa mengaku, belum menganalisis lebih dalam soal masalah cukai rokok.

Tapi Purbaya siap membereskan 'permainan' cukai rokok

"Nanti saya lihat lagi, saya belum menganalisis dengan dalam seperti apa sih cukai rokok itu," kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (15/9/2025).

Terkait soal kabar adanya permainan dalam cukai rokok, Purbaya mengaku belum mengetahui.

 Termasuk kalkukasi mengenai pendapatan negara apabila cukai rokok palsu ditindak.

Baca juga: Daftar Nama Penerima Dana Korupsi Haji Bocoran PPATK, Menguak Skandal di Kemenag Siapa Tersangka

"Kalau misalnya saya beresin, saya bisa hilangkan cukai-cukai palsu berapa pendapatan saya? Dari situ nanti saya bergerak," katanya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan pemerintah menurunkan cukai rokok, Purbaya belum mau berspekukasi.

Ia mengatakan kebijakan pemerintah sangat bergantung pada hasil studi dan analisis di lapangan.

"Tergantung hasil studi dan analisis yang saya dapatkan dari lapangan," pungkas Purbaya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menetapkan kenaikan Harga Jual Eceran (HJE) rokok pada tahun 2025.

Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024 yang diteken Sri Mulyani pada 4 Desember 2024.


Dalam beleid tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT).

Kendati begitu, pemerintah menaikkan harga jual eceran (HJE) hampir seluruh produk tembakau yang mulai berlaku 1 Januari 2025.

Baca juga: Jadwal Siaran Real Madrid vs Marsielle Liga Champions Malam Ini, Prediksi Skor dan Susunan Pemain

Baca juga: Baru Jabat Menteri Keuangan Purbaya Ancam Permainan Cukai Rokok, Misalnya Saya Beresin . . .

Sumber: Tribunjakarta/ wartakota

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved