Berita Nasional

Profil Prajogo Pangestu, Kekayaannya Menyusut Rp 17 Triliun, Masih Jadi Orang Terkaya Asia Tenggara

Prajogo mulai naik ke peringkat teratas orang terkaya di Indonesia pada Juli, menggeser Low Tuck Kwong raja tambang batubara

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Sosok Prajogo Pangestu mendadak menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia 2023. 

TRIBUN-MEDAN.com - Harta kekayaan konglomerat Prajogo Pangestu menurun pada awal September 2025.

Real Time Billionaires List Forbes merilis pada Sabtu (6/9/2025), kekayaan bersih Prajogo mencapai 33 miliar dollar AS atau sekitar Rp 541,2 triliun (kurs Rp 16.400 dollar AS).

Dibanding bulan Agustus 2025, kekayaan Prajogo pada periode awal September menurun berkisar Rp 17 triliun.

Pada akhir Agustus, kekayaan taipan asal Bengkayang, Kalimantan Barat itu mencapai 34,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 558 triliun.

Meski jumlah hartanya turun, namun Bos PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini masih tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia per September 2025 versi Forbes.

Prajogo Pangestu juga menjadi orang terkaya nomor satu di Asia Tenggara. Konglomerat berusia 81 tahun ini menempati peringkat 60 orang terkaya di dunia.

Prajogo mulai naik ke peringkat teratas orang terkaya di Indonesia pada Juli, menggeser Low Tuck Kwong raja tambang batubara kelahiran Singapura.

Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia
Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia (Antara)

Kekayaan Prajogo pada akhir bulan Juli tercatat pada angka Rp544 triliun, naik pesat dibanding akhir Juni 2025 pada angka Rp 389 triliun.

Semenjak disalip Prajogo, Low Tuck Kwong, yang merupakan pendiri PT Bayan Resources Tbk (BYAN), berada di posisi kedua dengan kakayaan bersih 25,1 miliar dollar AS (Rp 411,6 triliun).

Sedangkan posisi ketiga dan keempat masih ditempati oleh duo Hartono. R. Budi Hartono berada di urutan tiga dengan kekayaan 20,1 miliar dollar AS (Rp 329,6 triliun), disusul Michael Hartono di urutan empat dengan harta bersih 19,3 miliar dollar AS (Rp 316,5 triliun).

Profil Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu merupakan seorang pengusaha dan pendiri perusahaan petrokimia dan energi, Barito Pacific.

Dilansir Bangkapos.com dari Tribunnews, Prajogo Pangestu lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada 13 Mei 1944.

Prajogo terlahir dengan nama Phang Djoen Phen.

Prajogo Pangestu adalah anak dari seorang pedagang karet.

Karena keterbatasan ekonomi, Prajogo hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tingkat menengah.

Ia memiliki istri yang bernama Herlina Tjandinegara dan telah dikaruniai tiga anak.

Perjalanan karier Prajogo Pangestu hingga berhasil menjadi orang terkaya di Indonesia, tentu penuh lika-liku panjang.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah, ia mencoba peruntungan di Jakarta, namun perjuangannya tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan.

Akhirnya, Prajogo kembali ke kampung halamannya.

Ketika kembali di kampung halamannya, ia mulai bekerja menjadi sopir angkot dan membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.

Di sela-sela pekerjaannya, Prajogo bertemu pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray, pada 1960-an.
Pertemuan tersebut menjadi titik balik nasib Prajogo.

Pada 1969, Prajogo memutuskan untuk bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup.

Tujuh tahun kemudian, Burhan mengangkat Prajogo menjadi general manager (GM) di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur.

Prajogo hanya menjabat sebagai GM di perusahaan itu selama satu tahun, karena dia memutuskan untuk mengundurkan diri.

Ia membeli sebuah perusahaan yang saat itu mengalami krisis finansial, yang bernama CV Pacific Lumber Coy.

Pada saat itu, Prajogo mengajukan pinjaman dari bank untuk membeli perusahaan tersebut.

Setelah akuisisi, perusahaan tersebut diubah namanya menjadi Barito Pacific.

Barito Pacific kemudian mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 2007.

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.

Prajogo Pangestu tercatat memiliki empat saham perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Keempat saham itu, di antaranya, holding energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Selain mendirikan Barito Pasific, Prajogo tercatat juga pernah menduduki sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan, yakni:

  • PT Mangole Timber Producers - Direktur Utama (1969-1977)
  • PT Barito Pacific Lumber - Direktur Utama (1976)
  • Barito Pacific Group - (1977)
  • PT Barito Pacific Timber (dh. PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan) - Direktur Utama (1979-1993)
  • PT Mangole Timber Producers - Direktur Utama (1982-1993)
  • PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries - Direktur Utama (1987-1998)
  • PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood - Direktur Utama (1987-1998)
  • PT Musi Hutan Persada - Komisaris (1991-1993)
  • PT Mangole Timber Producers - Komisaris Utama (1993-1998)
  • PT Astra International Tbk - Wakil Komisaris Utama (1993-1998)
  • PT Tripolyta Indonesia Tbk - Komisaris (1989-1999)
  • PT Chandra Asri - Direktur Utama (1990-1999)
  • PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper - Komisaris Utama (1999-2005)
  • PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper - Wakil Komisaris Utama (1997-1999)
  • PT Barito Pacific Tbk (d/h PT Barito Pacific Timber) - Komisaris Utama (1993-sekarang).

Daftar Orang Terkaya Indonesia

Real-Time Billionaires List Forbes melacak naik-turunnya kekayaan orang-orang terkaya di dunia setiap hari.

Platform pemantau kekayaan ini memberikan pembaruan berkelanjutan mengenai nilai kekayaan bersih dan peringkat masing-masing individu yang telah dikonfirmasi Forbes sebagai orang super kaya.

Nilai kepemilikan publik setiap individu diperbarui setiap 5 menit saat pasar saham terkait sedang dibuka (dengan jeda waktu 15 menit untuk harga saham).

Sementara itu, kekayaan bersih individu yang sebagian besar terkait dengan perusahaan swasta akan diperbarui sekali sehari.

Berikut daftar 34 orang terkaya Indonesia September 2025 yang masuk dalam Real Time Billionaires List Forbes per Sabtu (6/9/2025):

1. Prajogo Pangestu – 33 miliar dollar AS (Rp 541,2 triliun)

2. Low Tuck Kwong – 25,1 miliar dollar AS (Rp 411,6 triliun)

3. R. Budi Hartono – 20,1 miliar dollar AS (Rp 329,6 triliun)

4. Michael Hartono – 19,3 miliar dollar AS (Rp 316,r5 triliun)

5. Otto Toto Sugiri – 14,3 miliar dollar AS (Rp 234,5 triliun)

6. Marina Budiman – 10,4 miliar dollar AS (Rp 170,6 triliun)

7. Tahir & Keluarga – 9,1 miliar dollar AS (Rp 149,2 triliun)

8. Sri Prakash Lohia – 8,8 miliar dollar AS (Rp 144,3 triliun)

9. Han Arming Hanafia – 6,8 miliar dollar AS (Rp 111,5 triliun)

10. Agoes Projosasmito – 5,7 miliar dollar AS (Rp 93,5 triliun)

11. Chairul Tanjung – 4,9 miliar miliar dollar AS (Rp 80,4 triliun)

12. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono – 4,8 miliar miliar dollar AS (Rp 78,7 triliun)

13. Dewi Kam – 4,4 miliar miliar dollar AS (Rp 72,2 triliun)

14. Mochtar Riady & keluarga – 3,9 miliar miliar dollar AS (Rp 63,9 triliun)

15. Haryanto Tjiptodihardjo – 3,9 miliar miliar dollar AS (Rp 63,9 triliun)

16. Sukanto Tanoto – 3,6 miliar miliar dollar AS (Rp 59,0 triliun)

17. Theodore Rachmat – 3,6 miliar miliar dollar AS (Rp 59,0 triliun)

18. Martua Sitorus – 3,5 miliar miliar dollar AS (Rp 57,4 triliun)

19. Djoko Susanto – 3,0 miliar miliar dollar AS (Rp 49,2 triliun)

20. Peter Sondakh – 2,7 miliar miliar dollar AS (Rp 44,3 triliun)

21. Alexander Ramlie – 2,6 miliar miliar dollar AS (Rp 42,6 triliun)

22. Bambang Sutantio – 2,0 miliar miliar dollar AS (Rp 32,8 triliun)

23. Hermanto Tanoko – 1,9 miliar miliar dollar AS (Rp 31,2 triliun)

24. Bachtiar Karim – 1,8 miliar miliar dollar AS (Rp 29,5 triliun)

25. Manoj Punjabi – 1,7 miliar miliar dollar AS (Rp 27,9 triliun)

26. Bahari Karim – 1,5 miliar miliar dollar AS (Rp 24,6 triliun)

27. Burhan Karim – 1,5 miliar miliar dollar AS (Rp 24,6 triliun)

28. Eddy Kusnadi Sariaatmadja – 1,5 miliar miliar dollar AS (Rp24,6 triliun)

29. Hary Tanoesoedibjo – 1,4 miliar miliar dollar AS (Rp23,0 triliun)

30. Wirastuty Fangiono – 1,3 miliar miliar dollar AS (Rp 21,3 triliun)

31. Soegiarto Adikoesoemo – 1,1 miliar miliar dollar AS (Rp18,0 triliun)

32. Kiki Barki – 1,1 miliar miliar dollar AS (Rp 18,0 triliun)

33. Edwin Soeryadjaya – 1,1 miliar miliar dollar AS (Rp 18,0 triliun)

34. Eddy Sugianto – 1,0 miliar miliar dollar AS (Rp 16,4 triliun)

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved