Berita Viral

GURU HONORER Mariasih Minta Maaf Telah Viralkan Gubuknya yang Reyot, Minta Video Jangan Disebar Lagi

Mariasih meminta maaf telah memviralkan rumahnya yang gubuk reyot. Dia meminta maaf membuat narasi guru honorer tinggal di rumah reyot. 

Tangkap layar Tribunnews Sultra Official
GUBUK REYOT - (Kiri) Guru honorer bernama Mariasih yang minta maaf usai viral tinggal di gubuk reyot dan (Kanan) Foto gubuk reyot milik Mariasih di Jalan Bandar Labuhan Bawah, Gang Damai, Dusun III, Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 

TRIBUN-MEDAN.com - Mariasih meminta maaf telah memviralkan rumahnya yang gubuk reyot. Dia meminta maaf membuat narasi guru honorer tinggal di rumah reyot. 

Padahal kenyataanya, Mariasih termasuk dari keluarga berada. 

Peristiwa ini terjadi di Deliserdang, Sumut. 

Ternyata Mariasih memiliki dua tempat tinggal, satu kontrakan layak dan satunya gubuk reyot yang viral.

Mariasih juga berpenghasilan, dirinya mengajar di dua sekolah.

Dirinya menjabat sebagai wakil kepala sekolah di salah satu tempat mengajarnya.

Adapun alasan Mariasih memviralkan gubuk reyotnya berharap dapat perhatian pemerintah untuk diperbaiki.

Padahal dirinya dinilai mampu memperbaiki gubuk reyot dengan dana pribadinya.

Pada akhirnya, Mariasih meminta maaf karena sudah membuat gaduh akibat gubuk reyotnya viral

Berawal dari video viral

Semua ini bermula saat video yang memperlihatkan gubuk reyot milik Mariasih viral.

Rekaman tersebar dari grup WhatsApp hingga diunggah sejumlah akun Facebook.

Bahkan, kanal YouTube TVnya Buruh Indonesia (TVBI) meliput dan mewawancarai Mariasih.

Mariasih mengaku sudah tinggal di gubuk reyot selama bertahun-tahun.

"Kita tinggal di rumah ini udah sekitar 6 tahun lebih," katanya, dikutip dari kanal YouTube TVBI, Senin (8/9/2025).

"(Kondisinya) rusak sudah enggak layak dipakai lah. Kasur, bantal sudah rusak semua karena kena hujan ," tambahnya.

Mariasih dalam kesempatannya juga mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Baik dari bantuan beras maupun Program Keluarga Harapan (PKH).

Ia turut mengaku, rumahnya sempat didatangi petugas Dinas Sosial setempat.

Beredar kabar gubuk reyot itu akan diperbaiki.

"Cuman hanya sampai situ aja. Kelanjutannya kita enggak tahu," timpalnya.

Di akhir wawancaranya, Mariasih berharap pemerintah turun tangan memperbaiki gubuk reyotnya.

"Ya kalau bisa dibantu karena saya juga sudah 58 tahun," tandasnya.

Video gubuk reyot milik Mariasih pada akhirnya viral.

Warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

Termasuk meminta pemerintah turun membantu sang guru honorer tersebut.

Berujung minta maaf

Usai viral, Mariasih kembali muncul dengan menyampaikan permintaan maafnya.

Ia mengaku tidak berniat memviralkan gubuk reyot miliknya.

"Saya melalui video ini minta maaf ke Bupati Deli Serdang. Saya minta maaf sama Camat Kecamatan Tanjung Morawa. Saya minta maaf Kepala Desa Badar Labuhan dan perangkatnya."

"Saya minta maaf demi Allah tidak sengaja membuat video ini. Tidak ada maksud untuk apa-apa. Karena awalnya mereka membuat video dan foto ini hanya untuk bedah rumah. Saya nggak tahu kalau sampai diviralkan seperti ini," katanya dalam video klarifikasi.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostan) Kabupaten Deli Serdang, Anwar Sadat Siregar memberikan keterangannya.

Ia membenarkan, Mariasih juga sudah meminta maaf kepada dirinya lewat sambungan telepon.

"Ibu Mariasih menelpon saya, baru saja dan menyatakan permintaan maaf atas video viral soal gubuk beliau," katanya, dikutip dari Instagram @pemkab.deliserdang.

Anwar berharap video viral tersebut jangan terus disebar-sebarkan, karena bisa membuat banyak pihak menjadi tidak nyaman.

"Sebenarnya, Ibu Mariasih tidak ingin videonya itu diposting di media sosial, tapi itu malah terjadi."

"Dia berharap masalah itu selesai sampai di sini. Ditutup beritanya, jangan ditindaklanjuti lagi, jangan disebar-sebarkan lagi," imbuhnya.

Anwar pun mengimbau masyarakat untuk dewasa untuk menyikapi kekisruhan yang ada. 

"Jika ada kesalahan, sudah minta maaf, kita harus memaafkan."

"Jangan hujat, jangan merendahkan. Mari kita jaga Deli Serdang untuk selalu kondusif," tandas Anwar.

Dari keluarga mampu

Kepala Desa Bandar Labuhan, Hajeman, menegaskan Mariasih berasal dari keluarga yang mampu.

Sehingga tidak mendapatkan bantuan seperti beras dan PKH.

"Kerjanya ada ibu itu, bukan gitu juga (bukan orang susah). Kerjanya di dua tempat," katanya, dikutip dari Tribun-Medan.com.

Hajeman melanjutkan, dirinya juga sudah bertemu dengan Mariasih untuk membahas video tersebut.

Mariasih mengaku video tersebut sebetulnya dikirim ke pihak desa dengan harapan mendapatkan bantuan.

Namun, dia tidak menyangka akan viral.

"Ibu itu udah buat klarifikasi, dikiranya kemarin itu divideoin untuk internal dikirim ke pemerintah saja supaya dibagusin rupanya tapi rupanya viral di medsos," ujarnya.

Selain itu, Mariasih juga sengaja tidak memperbaiki gubuk reyotnya agar suaminya mau pindah ke rumah kontrakan.

"Bilang ke kami sengaja rumahnya itu tidak diperbaiki supaya suaminya itu tinggal di rumah kontrakan," tandas Hajeman.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-jatim

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved