Berita Viral

Bocah Perempuannya Dihabisi Hendak Pergi Mengaji, Ayah Korban: Kau Potong Leher Anakku Sampai Putus

Langkah kecil MA menuju tempat mengaji dihentikan secara brutal oleh sebilah parang.

Tangkapan layar @sultrahitz
TANGKAPAN LAYAR - Tangkapan layar akun sultrahitz, Jumat (5/9/2025). RH (kiri) terduga pelaku pembunuhan MA siswa kelas 5 MI di Kolaka Timur. 

Napasnya tersengal, membawa kabar horor yang tak seharusnya didengar oleh siapa pun. Ia berteriak meminta pertolongan.

Warga yang mendengar jeritan W segera berhamburan menuju lokasi kejadian. Mereka menemukan MA tergeletak tak berdaya dengan luka menganga di leher.

Harapan sempat membuncah saat mereka melarikan korban ke RSUD Ladongi, Kolaka Timur.

Namun, nyawa bocah periang itu tak tertolong lagi. Ia menghembuskan napas terakhirnya sebelum sempat mendapatkan perawatan intensif.

Dendam di Balik Kekejian

Apa yang mendorong seorang remaja menghabisi nyawa anak kecil dengan cara sekeji itu? Kepolisian mengungkap motif yang begitu sederhana namun berujung fatal dendam.

“Diduga tersangka dendam dengan perkataan korban yang sering mengejek,” ujar Kasi Humas Polres Koltim, Iptu Irwan Pansha.

Sebuah ejekan anak-anak, yang mungkin dianggap biasa, ternyata membakar sumbu amarah dalam diri RH hingga meledak menjadi kekejian yang tak terperikan.

Tak butuh waktu lama bagi aparat Kepolisian Resort Kolaka Timur untuk meringkus pelaku. RH ditangkap dan langsung digelandang ke Satreskrim Polres Koltim untuk menjalani pemeriksaan.

Fotonya saat diapit petugas di dalam mobil menyebar cepat, menunjukkan wajah nanar seorang remaja yang kini harus mempertanggungjawabkan perbuatan brutalnya.

Tragedi ini tak hanya mengguncang desa, tapi juga jagat maya. Sebuah video viral merekam momen paling menyayat hati di dalam ambulans yang membawa jenazah MA.

Seorang pria, yang diduga adalah ayah korban, memangku jasad putrinya yang terbungkus kain sarung merah muda. Matanya sembab, suaranya bergetar menahan tangis dan amarah.

“Kau potong lehernya anakku sampai putus,” rintihnya, seolah tak percaya pada apa yang menimpa buah hatinya.

“Anakku tidak pernah apa-apa itu sama kau, baru kau kasih begini anakku.”

Di tengah raungan sirine ambulans dan isak tangis seorang wanita di sampingnya, sang ayah terus meratap. Ia meluapkan kepedihan hatinya, menceritakan betapa mulia niat putrinya pagi itu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved