Berita Viral

FAKTA-FAKTA Demo Ricuh: Ahmad Sahroni Pindah Komisi, Jusuf Kalla Salahkan Anggota DPR RI Asal Bicara

Aksi ini menjadi pengingat bahwa komunikasi publik dari pejabat negara harus dijaga dengan bijak.

Editor: AbdiTumanggor
Tribun Timur
GEDUNG DPRD DIBAKAR - Kantor DPRD Makassar dan DPRD Sulsel dibakar massa demonstran, Jumat (29/8/2025) malam. Dua kantor ini hangus dilalap api pada Sabtu (30/8/2025) dini hari. JK Ingatkan Anggota DPR janga bicara asal-asalan. (Tribun Timur) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Aksi demonstrasi yang berlangsung sejak Senin (25/8/2025) hingga Jumat (29/8/2025) di depan Gedung DPR RI menjadi sejarah baru.

Ribuan massa dari kalangan buruh, mahasiswa, dan pengemudi ojek online (ojol) turun ke jalan, memprotes sejumlah kebijakan dan pernyataan kontroversial dari anggota dewan.

Salah satu pemicu utama demonstrasi ini adalah pernyataan Ahmad Sahroni, anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, yang menyebut bahwa desakan pembubaran DPR sebagai "mental orang tolol sedunia".

Ucapan tersebut memicu kemarahan publik, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan sorotan terhadap gaji fantastis anggota DPR yang mencapai Rp 230 juta per bulan.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), turut angkat bicara.

Dalam sebuah video resmi yang dirilis Jumat (29/8/2025), JK menilai bahwa pernyataan asal bicara dari anggota DPR menjadi pemicu utama gejolak.

Ia meminta para pejabat dan anggota dewan untuk menahan diri dan tidak menghina masyarakat.

"Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah," ujar JK.

JK juga mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban dan menahan diri agar tidak memperluas demonstrasi yang dapat mengganggu roda ekonomi.

Ia menyoroti insiden tewasnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojol yang dilindas kendaraan barracuda milik polisi, sebagai pemicu kemarahan massa.

"Kalau kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Bisa menimbulkan juga pendapatannya berkurang dan tentu berakibat jauh pada kehidupan masing-masing," tambahnya.

Di tengah gejolak tersebut, Fraksi Partai Nasdem melakukan rotasi terhadap Ahmad Sahroni.

Ia dicopot dari posisi Wakil Ketua Komisi III DPR RI dan dipindahkan ke Komisi I DPR RI.

Rotasi ini disebut sebagai bagian dari penyegaran dan bukan karena pernyataan kontroversialnya.

"Rotasi biasa saja," ujar Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved