Berita Viral

MENGUNGKAP Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Eks Kabareskrim Susno Duadji Turut Angkat Bicara

Mengungkap Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipta, Eks Kabareskrim Susno Duadji Turut Angkat Bicara

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Kompas.com
Dwi Hartono, seorang motivator dan pengusaha bimbingan belajar (bimbel), kembali menjadi sorotan publik setelah diduga menjadi otak di balik penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37). (Kolase Kompas.com) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus kematian tragis Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN, masih menjadi sorotan publik.

Ia menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang melibatkan 15 tersangka, termasuk pengusaha asal Jambi, Dwi Hartono.

Meski para pelaku telah ditangkap, motif di balik kejahatan ini masih menjadi misteri yang menyisakan banyak tanda tanya.

Mantan Kabareskrim, Susno Duadji, turut angkat bicara.

Ia meyakini bahwa pembunuhan Ilham bukan karena utang piutang atau kredit fiktif, melainkan dendam pribadi.

"Kalau yang punya utang orang lain kepada bank, kan tidak bisa menghapus utangnya dengan membunuh korban, itu kan bodoh sekali," ujar Susno.

Isu kredit fiktif sempat mencuat sebagai motif utama.

Kredit fiktif adalah tindak pidana perbankan yang melibatkan peminjaman uang dengan dokumen palsu tanpa niat mengembalikan.

Namun, Susno menilai hal itu tidak mungkin dilakukan oleh Ilham.

"Semuanya kan catatan elektronik, jadi tidak bisa dihilangkan," tegasnya.

Dugaan lain menyebutkan bahwa Dwi Hartono sakit hati karena upayanya melakukan kredit fiktif sebesar Rp13 miliar diketahui dan digagalkan oleh Ilham. 

Klausul peminjaman itu dicoret, dan Dwi diduga menyusun rencana pembunuhan dengan melibatkan debt collector.

Susno juga mengungkap kemungkinan adanya mata-mata dari orang dekat korban yang memantau gerak-gerik Ilham.

"Kok bisa tahu korban pada saat itu keluar dari kantor, berada di supermarket. Kemudian bisa dibuntuti. Ini pasti yang sudah ada membuntuti dan memantau keberadaan korban," katanya dalam tayangan Kompas TV.

Riwayat Dwi Hartono pun tak kalah mencengangkan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved