Berita Nasional
KPK Ngaku Sudah Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh Sejak Awal Tahun Sebelum Diungkit Mahfud MD
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menambahkan proses penyelidikan sudah dilakukan sejak awal tahun 2025.
Dugaan Mark-Up dan Perbandingan Biaya
Dugaan mark-up yang diungkap Mahfud berasal dari perbandingan biaya pembangunan per kilometer kereta cepat.
Menurut informasi yang disampaikan, biaya pembangunan per kilometer proyek Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS, sementara di Cina hanya sekitar 17 hingga 18 juta dolar AS.
Perbedaan biaya yang signifikan ini menimbulkan kecurigaan adanya penggelembungan anggaran hingga tiga kali lipat.
Terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi sorotan mengenai besarnya utang proyek Whoosh dengan menegaskan bahwa proyek ini bukan untuk mencari keuntungan finansial, melainkan sebagai investasi sosial untuk masyarakat.
Jokowi menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan mengatasi kemacetan parah di wilayah Jabodetabek dan Bandung yang telah berlangsung selama puluhan tahun, yang menyebabkan kerugian negara mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.
Jokowi menekankan bahwa transportasi massal adalah layanan publik yang tidak diukur dari keuntungan finansial, melainkan dari keuntungan sosial seperti pengurangan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, pengurangan polusi, dan efisiensi waktu tempuh.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya yang menyatakan bahwa tidak ada transportasi publik di dunia yang menguntungkan secara finansial dan negara harus menanggung subsidi yang terukur untuk layanan tersebut.
Poin-Poin Penting Penyelidikan Dugaan Mark-Up Proyek Whoosh
1. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memulai penyelidikan terkait dugaan penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
2. Penyelidikan ini dikonfirmasi oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, namun belum ada rincian kapan dimulai.
3. Mantan Menkopolhukam Mahfud MD menolak melapor resmi ke KPK karena menganggap KPK sudah mengetahui informasi tersebut, namun siap memberikan keterangan jika dipanggil.
4. Dugaan mark-up biaya pembangunan per kilometer yang disampaikan Mahfud menunjukkan biaya di Indonesia tiga kali lipat dibandingkan di Cina.
5. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan proyek Whoosh adalah investasi sosial, bukan untuk keuntungan finansial, dengan tujuan mengurangi kemacetan dan dampak negatifnya.
6. Jokowi dan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan sepakat bahwa transportasi publik tidak menguntungkan secara finansial dan memerlukan subsidi pemerintah yang terukur.
KPK Ngaku Sudah Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh
KPK Sudah Selidiki Dugaan Korupsi Sejak Awal Tahun
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Mahfud MD
| Hakim MK Arsul Sani Diduga Pakai Ijazah Palsu, MKMK Segera Umumkan Hasil Pendalaman ke Publik |
|
|---|
| Tak Peduli Peringatan Mahfud MD, Alasan Purbaya Ingin Bubarkan Satgas BLBI: Cuma Bikin Ribut |
|
|---|
| Pendidikan Hakim MK Arsul Sani dari S1 Hingga Doktor yang Kini Dituding Pakai Ijazah Palsu |
|
|---|
| Putusan MK Larang Polisi Duduki Jabatan Sipil Segera Ditindaklanjuti, Anggota DPR: Praktiknya Tidak |
|
|---|
| Mahfud MD Ingatkan Korupsi Proyek Whoosh Tetap Dibongkar, Senggol Menkeu Purbaya Kejar ‘Tikus-tikus’ |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/jubir-KPK-Budi.jpg)