Berita Medan

Kasus Pembobolan Saldo Rp 5,5 Miliar Nasabah Bank Sumut Masih Jadi PR Ditressiber Polda Sumut

Tiga tahun sejak kejadian pada Juni-Juli tahun 2022, Polisi belum berhasil menangkap para pelaku.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DOK
ILUSTRASI BANK SUMUT - Nasabah Bank Sumut saat melakukan tarik tunai di ATM Bank Sumut di sekitar Simpang Jalan Aksara, Keluarahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Minggu (23/5/2021) siang. Bank Sumut memastikan kegiatan tarik tunai dan cek saldo gratis. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Kasus pembobolan saldo rekening nasabah Bank Sumut atau Scamming yang diperkirakan mencapai Rp 5,5 Miliar belum terungkap di direktorat reserse siber Polda Sumut.

Tiga tahun sejak kejadian pada Juni-Juli tahun 2022, Polisi belum berhasil menangkap para pelaku.

Direktur Reserse Siber Polda Sumut Kombes Doni Satria Sembiring mengatakan kasus ini terjadi ketika dirinya belum menjabat.

Namun demikian, dirinya mempelajari perkara yang merugikan negara, khususnya keuangan Bank Sumut.

"Jadi, kebetulan saya belum aktif jadi direktur, tapi saya tahu, saya sudah pelajari perkaranya itu,"kata Kombes Doni Satria Sembiring, Rabu (15/10/2025).

Doni mengaku terkendala menyelidiki kasus ini karena pihak Bank Sumut tidak bisa menghadirkan saksi atau korban.

Sebab, korban merasa tidak perlu diperiksa karena kerugiannya sudah diganti bank Sumut.

Namun demikian, meski kerugian nasabah sudah diganti. Kerugian saat ini diduga ditanggung negara, khususnya Bank Sumut.

"Scamming itu, pelaku-pelaku ini salah satu kesulitannya pihak dari Bank Sumut dalam hal ini untuk menghadirkan saksi-saksi, saksi korban."

Polisi menyebut kasus pembobolan ATM milik nasabah sama seperti di wilayah Sulawesi Utara.

Terduga pelakunya pun diduga komplotan yang sama, yaitu warga negara asing (WNA).

Berdasarkan penelusuran Polisi di anjungan tunai mandiri (ATM) lokasi kejadian, wajah pelaku tidak terlihat jelas.

"Pelakunya adalah orang asing, jadi tersangka utama. Cuma ketika kita melakukan penyelidikan mendalam, terkait CCTV nya agak buram. Ketika verifikasi wajah agak kabur, kemudian data yang diterima mungkin kerja sama yang belum secara pasti,"ungkapnya.

"Tapi untuk ungkap pelakunya Polomadimnya sudah kita ikutin, Mudah-mudahan kalau nanti kitsa sampaikan kembali ada timbal balik yang baik dalam konteks menghadirkan para korban-korban sehingga mungkin yang mana Rp 5,5 Miliyar, tapi saat ini korban setahu saya tidak terlalu gini mungkin sudah ada ganti ruginya,"sambungnya.

Sebelumnya, uang nasabah bank Sumut diduga dibobol oleh pelaku kejahatan Cyber hingga Rp 5,5 Miliar pada Juni-Juli tahun 2022.

Diduga pelaku merupakan warga Rusia dan Timur Tengah yang menempel alat skimming ke mesin ATM di salah satu Supermarket di Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara.

(Cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved