Konflik PT TPL vs Warga
PT Toba Pulp Lestari Sebut Karyawan dan Sekuriti Diserang Warga Lebih Dulu, Beber Kronologinya
Insiden yang dipicu sengketa lahan ini menyebabkan beberapa warga, karyawan, dan pekerja PT TPL mengalami luka-luka.
Penulis: Haikal Faried Hermawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Bentrokan antara warga dan karyawan PT Toba Pulp Lestari (TPL) dilaporkan kembali terjadi di Tanah Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, pada Senin (22/9/2025) kemarin.
Insiden yang dipicu sengketa lahan ini menyebabkan beberapa warga, karyawan, dan pekerja PT TPL mengalami luka-luka.
Wakil Direktur Utama PT TPL, Jandres Silalahi, membenarkan adanya konflik tersebut.
Ia menjelaskan bahwa bentrokan bermula saat karyawan, pekerja, dan petugas keamanan PT TPL melakukan persiapan untuk kegiatan pemanenan dan penanaman di areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) milik perusahaan, sekitar pukul 07.51 WIB.
Satu unit ekskavator juga diturunkan di lokasi.
Saat kegiatan berlangsung, puluhan orang muncul dan melakukan penghadangan.
Meskipun karyawan PT TPL mencoba bernegosiasi, penghadang tetap melarang aktivitas operasional di area tersebut.
Menurut Jandres, petugas keamanan PT TPL kemudian berupaya mengamankan areal kerja dan para pekerja memulai pemanenan tanaman eukaliptus.
Jandres menambahkan, para pekerja yang terlibat dalam kegiatan penanaman tersebut berasal dari masyarakat setempat, yakni Desa Sipolha dan Sihaporas.
Namun, sekelompok orang kembali mendatangi mereka dengan membawa pentungan kayu berduri, batu, dan diduga bom molotov.
"Kelompok tersebut semakin brutal dan melakukan tindak kekerasan di areal kerja PBPH PT TPL dengan melakukan pembakaran dan perusakan terhadap aset perusahaan. Diduga dalangnya adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," ujar Jandres Silalahi saat gelar temu pers di Lantai 4, Restauran Koki Sunda di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Selasa (23/9/2025).
Akibat bentrokan ini, sekelompok orang melakukan pelemparan batu, pemukulan dengan pentungan kayu, dan mencoba membakar aset perusahaan berupa hasil panen kayu.
Jandres mengungkapkan, satu unit truk pemadam kebakaran dan satu unit mobil patroli perusahaan mengalami kerusakan.
Selain itu, lima pekerja dan petugas keamanan PT TPL, yang terdiri dari satu perempuan dan empat laki-laki, mengalami luka berat.
Dua di antaranya harus menjalani perawatan inap di rumah sakit.
Pihak perusahaan menganggap kejadian ini telah direncanakan sebelumnya.
(cr9/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Harta Kekayaan Hakim MK Arsul Sani yang Dituding Gunakan Ijazah Palsu |
|
|---|
| PEMBELAAN Diri Dhia Gemoy Disebut Tinggalkan Suami demi Nikah dengan Pria yang Janjikan Mobil Pajero |
|
|---|
| 20 Pejabat Struktural dan 4 Fungsional Pemkab Deli Serdang yang Digeser dan Diberi Amanah Baru |
|
|---|
| Soundrenaline 2025 Siap Guncang Medan, Festival Musik Menyebar ke Empat Titik Kota |
|
|---|
| Sidang Korupsi Dakwaan Topan Ginting Digelar Rabu, Berikut Susunan Hakimnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Konflik-Warga-vs-PT-TPL_PT-TPL-Beber-Kronologi-Kejadian_.jpg)