Konflik PT TPL vs Warga

PT Toba Pulp Lestari Sebut Karyawan dan Sekuriti Diserang Warga Lebih Dulu, Beber Kronologinya

Insiden yang dipicu sengketa lahan ini menyebabkan beberapa warga, karyawan, dan pekerja PT TPL mengalami luka-luka.

|
TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN
KONFERENSI PERS PT TPL: Wakil Direktur Utama, Jandres silalahi (Tengah), sekretaris Corporat, Anwar lawden (Kanan) dan Corporate Communication Head, Salomo Sitohang (Kiri) saat konfrensi pers mengenai aksi anarkis sekelompok orang mengganggu operasional PT TPL di sektor Aek Nauli di Lantai 4, Restauran Koki Sunda di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru , Selasa (23/9/2025) tentang aksi anarkis sekelompok orang mengganggu operasional PT TPL di sektor Aek Nauli, Selasa (23/9/2025) 

TRIBUN-MEDAN.com - Bentrokan antara warga dan karyawan PT Toba Pulp Lestari (TPL) dilaporkan kembali terjadi di Tanah Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, pada Senin (22/9/2025) kemarin.

Insiden yang dipicu sengketa lahan ini menyebabkan beberapa warga, karyawan, dan pekerja PT TPL mengalami luka-luka.

Wakil Direktur Utama PT TPL, Jandres Silalahi, membenarkan adanya konflik tersebut.

Ia menjelaskan bahwa bentrokan bermula saat karyawan, pekerja, dan petugas keamanan PT TPL melakukan persiapan untuk kegiatan pemanenan dan penanaman di areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) milik perusahaan, sekitar pukul 07.51 WIB.

Satu unit ekskavator juga diturunkan di lokasi.

Saat kegiatan berlangsung, puluhan orang muncul dan melakukan penghadangan.

Meskipun karyawan PT TPL mencoba bernegosiasi, penghadang tetap melarang aktivitas operasional di area tersebut.

Menurut Jandres, petugas keamanan PT TPL kemudian berupaya mengamankan areal kerja dan para pekerja memulai pemanenan tanaman eukaliptus.

Jandres menambahkan, para pekerja yang terlibat dalam kegiatan penanaman tersebut berasal dari masyarakat setempat, yakni Desa Sipolha dan Sihaporas.

Namun, sekelompok orang kembali mendatangi mereka dengan membawa pentungan kayu berduri, batu, dan diduga bom molotov.

"Kelompok tersebut semakin brutal dan melakukan tindak kekerasan di areal kerja PBPH PT TPL dengan melakukan pembakaran dan perusakan terhadap aset perusahaan. Diduga dalangnya adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," ujar Jandres Silalahi saat gelar temu pers di Lantai 4, Restauran Koki Sunda di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Selasa (23/9/2025).

Akibat bentrokan ini, sekelompok orang melakukan pelemparan batu, pemukulan dengan pentungan kayu, dan mencoba membakar aset perusahaan berupa hasil panen kayu.

Jandres mengungkapkan, satu unit truk pemadam kebakaran dan satu unit mobil patroli perusahaan mengalami kerusakan.

Selain itu, lima pekerja dan petugas keamanan PT TPL, yang terdiri dari satu perempuan dan empat laki-laki, mengalami luka berat.

Dua di antaranya harus menjalani perawatan inap di rumah sakit.

Pihak perusahaan menganggap kejadian ini telah direncanakan sebelumnya.

 

(cr9/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved