Berita Karo Terkini

Pelaku Pembunuhan Pengusaha Muda Melky Perangin-angin di Karo Diteriaki Warga yang Geram

Alasan itu ternyata alibi belaka dimana ia di situ telah menyiapkan kayu yang telah disimpannya untuk menghabisi nyawa korban.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
PEMBUNUHAN PENGUSAHA MUDA - Ganda Nainggolan (baju tahanan), memerankan adegan saat memukul korban menggunakan kayu berbentuk pemukul bola kasti, saat rekonstruksi di seputar TKP di Desa Ndokum Siroga, Simpang Empat, Kamis (23/10/2025). Warga yang geram akan tindakan keji pelaku menghabisi nyawa korban, sempat beberapa kali meneriaki pelaku. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Polres Tanah Karo menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Melky Perangin-Angin, Kamis (23/10/2025). Sebagai informasi, korban yang dikenal sebagai pengusaha muda itu ditemukan meninggal di ladang kopi di Desa Ndokum Siroga, Simpang Empat, Selasa (16/9/2025) lalu. 

Amatan www.tribun-medan.com, pada rekonstruksi tadi penyidik Polres Tanah Karo menghadirkan langsung Ganda Nainggolan yang merupakan pelaku utama pembunuhan Melky. Gegernya kasus ini di seputar Desa Ndokum Siroga, membuat masyarakat yang penasaran datang ke lokasi untuk melihat jalannya rekonstruksi. 

Dari empat lokasi rekonstruksi, tampak dipenuhi oleh seratusan orang warga sekitar yang ingin melihat langsung bagaimana kejamnya pelaku menghabisi nyawa Melky. Meskipun secara umum proses rekonstruksi berjalan lancar, namun beberapa kali sempat terdengar ucapan kemarahan dari kerabat dan warga kepada pelaku. 

"Woy Ganda kenapa harus diajari, cemana yang kau buat gitu bikin," ucap salah satu warga. 

Kemarahan warga dan kerabat dari almarhum Melky, terlihat memuncak saat Ganda memerankan dirinya yang menghabisi nyawa Melky dengan memukul kepala korban menggunakan kayu yang telah disiapkannya. 

"Hukum tabur tuai itu ada, cemana nanti kalau anakmu digitukan orang," ucapnya dengan nada tinggi. 

Tak hanya satu orang, warga lainnya juga tidak terima jika peran pengganti yang dihadirkan dalam rekonstruksi itu bertubuh kecil.

Warga awalnya menginginkan jika Ganda memperagakan sesuai dengan kejadian aslinya, salah satunya ialah korban yang harus diperankan oleh orang yang perawakannya mirip dengan korban. 

"Mana bisa gitu, harus yang besar juga badannya, bisa enggak dia bawanya. Aku enggak mau keluargaku dipegang sama pembunuh," ucap seorang wanita yang diduga merupakan kerabat peran pengganti korban. 

Di lokasi rekonstruksi ini, terlihat Ganda memerankan adegan di saat ia mulai menghabisi nyawa korban. Dimana, saat itu dirinya yang berboncengan dengan korban setibanya di persimpangan perladangan dengan tanah wakaf ia sempat meminta korban berhenti karena berpura-pura ingin buang air kecil. 

"Di sini berhenti dulu pak, ku bilang mau kencing," ucap Ganda. 

Namun, alasan itu ternyata alibi belaka dimana ia di situ telah menyiapkan kayu yang telah disimpannya untuk menghabisi nyawa korban.

Setelah mengambil kayu tersebut, Ganda lantas menghantam kepala korban yang saat itu sedang bermain HP. 

Tak sampai di situ, setelah korban roboh dari sepeda motor Ganda kembali menghantamkan kayu berbentuk pemukul bola kasti itu ke dahi korban hingga akhirnya tak sadarkan diri. Setelah korban tak bernyawa, Ganda langsung menyeret tubuh korban ke lubang yang telah ia persiapkan di seputar tanah wakaf yang kini masih difungsikan menjadi ladang kopi.

 

(mns/tribun-medan.com) 

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved