Pengantin Baru Syok di Malam Pertama, Kabur ke Rumah Orang Tua Setelah Tahu Rahasia Besar Suaminya

Ia tak pernah menyangka malam pertama setelah pesta pernikahan justru akan mengubah hidupnya selamanya.

Dalam suasana romantis di kamar pengantin yang dipenuhi bunga dan cahaya lilin, keduanya saling berpelukan penuh canggung.

Baca juga: Cemburu Buta Berujung Maut, Pria Ini Tikam Selingkuhan Mantan Istri hingga Tewas

Namun momen intim itu mendadak berubah menjadi kejutan besar ketika tangan sang istri tanpa sengaja menyentuh kaki suaminya yang terasa dingin dan kaku.

Beberapa detik kemudian, sang suami perlahan melepaskan kaki palsu yang selama ini menemaninya, dan suasana langsung berubah hening.

“Saat itu saya membeku. Saya tidak menyangka orang yang baru saja saya nikahi ternyata memiliki kaki palsu,” ungkap sang istri dalam kesaksiannya.

Sang suami kemudian menjelaskan bahwa dirinya kehilangan kaki saat bertugas menyelamatkan korban kebakaran beberapa tahun sebelumnya.

Cedera parah membuat dokter harus melakukan amputasi, dan sejak itu ia hidup dengan kaki buatan. Ia mengaku pernah ditinggalkan banyak wanita karena cacat fisik yang dimilikinya, sehingga memilih menyembunyikan kenyataan tersebut agar tidak kehilangan lagi orang yang dicintai.

Meski penjelasan itu tulus, sang istri tak kuasa menahan perasaan campur aduk antara sedih, marah, dan kecewa. Ia menangis, lalu malam itu juga mengemasi barang-barangnya dan pulang ke rumah ibu di desa.

“Aku merasa tertipu. Aku tak menyangka pernikahanku dimulai dengan kebohongan,” katanya.

Beberapa hari kemudian, keluarga sang suami datang untuk meminta maaf. Dengan suara bergetar, pria itu mengatakan bahwa ia tidak bermaksud menipu, hanya terlalu takut ditolak.

“Aku minta maaf karena telah menyembunyikan semuanya. Aku takut kamu tidak akan memilihku jika tahu kebenarannya. Jika kamu ingin bercerai, aku tidak akan menahanmu. Aku hanya ingin kamu bahagia, dengan siapa pun nanti,” ucapnya tulus.

Ucapan itu justru menyentuh hati sang istri. Ia mulai menyadari ketulusan dan keberanian suaminya yang pernah mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang lain. Setelah melalui perenungan panjang, ia akhirnya memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua.

“Aku ingin memulai lagi, kali ini dari cinta yang sesungguhnya,” katanya.

Keduanya kemudian menjalani kehidupan baru dengan saling memahami. Sang istri mengaku mulai melihat suaminya bukan dari sisi fisik, melainkan dari ketulusan, keteguhan, dan kasih sayangnya.

Beberapa waktu kemudian, mereka mengadakan sebuah perayaan kecil untuk menandai awal perjalanan baru mereka, bukan sebagai pasangan yang sempurna, tetapi sebagai dua insan yang belajar menerima kekurangan masing-masing.