Berita Internasional

Pengantin Wanita Ogah Ikuti Prosesi Nikah, Kesal Calon Suami Lupa Bawa Payung dan Hias Mobil

Momen pernikahan seharusnya menjadi hari paling membahagiakan dalam hidup pasangan yang hendak menikah.

SANOOK.COM
PERNIKAHAN KACAU: Pengantin wanita tolak mengikuti prosesi pernikahan lantaran mempelai pria disebut sengaja melupakan sesuatu yang dianggap penting dalam adat setempat, yaitu payung pernikahan, Jumat (26/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Momen pernikahan seharusnya menjadi hari paling membahagiakan dalam hidup pasangan yang hendak menikah.

Namun, sebuah insiden unik sekaligus menegangkan terjadi di Provinsi Anhui, Tiongkok, ketika seorang pengantin wanita menolak mengikuti prosesi pernikahan.

Alasannya mengejutkan banyak orang, karena ia percaya calon suaminya sengaja melupakan sesuatu yang dianggap penting dalam adat setempat, yaitu payung pernikahan.

Kejadian ini segera menjadi bahan perbincangan luas setelah video dan kesaksian para tamu tersebar di media sosial. Dalam rekaman, terlihat pengantin wanita murka dan menolak naik ke mobil penjemput.

Bahkan meski dibujuk oleh keluarga dan sahabatnya, ia tetap menolak dengan alasan bahwa pengantin pria telah mengabaikan hal yang baginya sangat penting.

Dikutip dari Sanokk.com Jumat (26/9/2025), menurut tradisi lokal di Anhui, payung pernikahan bukan sekadar benda biasa.

Payung memiliki makna simbolis sebagai pelindung bagi pengantin wanita dari angin dan hujan, sekaligus menjaga kecantikan dan kebahagiaan mempelai di hari pernikahan. Lebih jauh, membawa payung dianggap sebagai bagian dari tata krama dasar yang harus dipatuhi oleh pengantin pria ketika menjemput mempelai wanita.

Karena nilai penting tersebut, sang pengantin wanita sebelumnya sudah berulang kali mengingatkan calon suaminya agar menyiapkan payung. Namun ketika hari pernikahan tiba, ternyata sang mempelai pria tidak membawanya.

Bagi pengantin wanita, hal ini bukan sekadar kelalaian, melainkan tanda bahwa calon suaminya tidak serius dan kurang perhatian terhadap detail yang sudah ia tekankan.

Ia bahkan meyakini bahwa kelalaian itu adalah kesengajaan, sehingga membuatnya kecewa hingga menolak untuk masuk ke prosesi pernikahan.

Insiden ini menimbulkan perdebatan luas. Sebagian orang menilai bahwa pengantin wanita terlalu berlebihan karena pernikahan tidak seharusnya batal hanya karena sebuah payung. Menurut mereka, masalah tersebut bisa diatasi dengan mudah, misalnya dengan membeli payung lain di toko atau supermarket terdekat.

Akan tetapi, sebagian lainnya mendukung sikap sang mempelai wanita. Mereka menilai bahwa pernikahan bukan hanya tentang pesta atau formalitas, tetapi juga tentang rasa tanggung jawab, perhatian, dan keseriusan dari kedua belah pihak. Jika dalam hal kecil saja sudah diabaikan, bagaimana bisa menjamin komitmen dalam kehidupan rumah tangga ke depan?

Selain soal payung, kemarahan pengantin wanita semakin memuncak setelah melihat kondisi mobil penjemput. Biasanya dalam tradisi pernikahan Tiongkok, mobil pengantin dihias dengan kain, bunga, atau papan ucapan khusus. Namun mobil yang datang menjemputnya sama sekali tidak memiliki dekorasi khas pernikahan.

Detail ini memperkuat kekecewaannya, karena ia merasa calon suaminya mengabaikan banyak hal penting di hari yang seharusnya istimewa.

Warganet pun ramai memberikan komentar terkait insiden ini. Ada yang menilai bahwa pengantin pria terlalu ceroboh dan tidak menghormati adat pernikahan, sementara ada pula yang menilai pengantin wanita terlalu sensitif. Namun mayoritas sepakat bahwa masalah ini mencerminkan perbedaan cara pandang kedua calon pengantin dalam memaknai sebuah pernikahan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved