Berita Internasional

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 17 Warga Sipil, Macron Desak Gencatan Senjata

Rekaman memperlihatkan reruntuhan bangunan dengan lengan seorang anak menjulur dari bawah puing beton.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
AP NEWS
WARGA PALESTINA MENCARI KORBAN: Sejumlah warga terlihat berusaha mengevakuasi korban dan mencari barang berharga di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel, Kamis (25/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Serangan udara Israel kembali menghantam kawasan padat penduduk, meluluhlantakkan rumah dan tenda pengungsian.

Ledakan mengguncang wilayah yang dipenuhi keluarga sipil, menewaskan belasan orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Tragedi tersebut menambah panjang daftar korban dalam konflik yang terus berkecamuk, sementara desakan internasional untuk menghentikan pertempuran semakin menguat.

Dilansir dari AP News, Kamis (25/9/2025), di Deir al-Balah, Jalur Gaza, pejabat kesehatan melaporkan sedikitnya 17 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, termasuk 10 anak-anak dan tiga perempuan.

Serangan tersebut menghantam rumah-rumah dan tenda-tenda di Gaza tengah serta selatan.

Rumah Sakit Martir Al-Aqsa mencatat, di antara korban terdapat sepasang suami istri bersama lima anak mereka, serta tiga anak lainnya.

Rekaman memperlihatkan reruntuhan bangunan dengan lengan seorang anak menjulur dari bawah puing beton.

Kerabat korban menyebut seorang anak lain masih hilang tertimbun reruntuhan.

Serangan lain yang mengenai sebuah tenda di Deir al-Balah menewaskan seorang gadis kecil dan melukai tujuh orang.

Di Khan Younis, sebuah apartemen dihantam, menewaskan seorang pria, istrinya yang sedang hamil, anak mereka yang berusia 10 tahun, serta seorang kerabat perempuan.

Di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa negaranya telah mengakui Palestina sebagai negara.

Ia menegaskan langkah tersebut merupakan satu-satunya cara untuk mengisolasi Hamas, seraya menilai perang yang terus berlanjut tidak mampu menghentikan kelompok itu.

“Perang total di Gaza memang menimbulkan korban sipil, tetapi tidak dapat mengakhiri Hamas.

“Faktanya, ini adalah sebuah kegagalan,” ujar Macron kepada France.

Macron juga mengatakan telah melobi Presiden AS Donald Trump untuk menekan Israel agar kembali ke meja gencatan senjata.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved