Pengantin Wanita Menahan Tangis Sepanjang Pernikahan dan Enggan Dekat Suami, Kisah Pilunya Terungkap

TRIBUN-MEDAN.com  - Seorang pengantin wanita cantik di Provinsi Gansu, Tiongkok, menjadi sorotan publik setelah foto pernikahannya viral di media sosial.

Dalam momen yang seharusnya penuh kebahagiaan, ia justru tampak murung, berusaha menahan tangis, dan menjaga jarak dari pengantin pria sepanjang acara.

Pemandangan tidak biasa itu memicu tanda tanya besar, apa yang sebenarnya terjadi di balik pernikahan tersebut?

Dikutip dari Sanook.com Minggu (7/9/2025), wajah sedih sang mempelai wanita, yang terlihat berulang kali menyeka air mata, membuat banyak tamu undangan dan warganet merasa iba.

Kontras dengan pengantin pria yang terus tersenyum lebar, pengantin wanita tampak seolah sedang menjalani hari terburuk dalam hidupnya.

Netizen ramai-ramai mempertanyakan, mengapa seorang pengantin yang seharusnya berbahagia justru menampilkan ekspresi penuh kesedihan?

Menurut laporan media lokal HK01, kisah di balik pernikahan ini sangat menyentuh hati. Pengantin wanita berasal dari keluarga etnis Hui yang masih memegang teguh tradisi lama.

Dalam budaya Hui, orang tua memiliki kuasa penuh dalam mengatur masa depan anak-anaknya, termasuk soal pernikahan.

Begitu orang tua melihat keluarga calon pengantin pria memiliki kondisi ekonomi mapan, mereka segera menyetujui pernikahan tanpa menanyakan pendapat putri mereka.

Diketahui, pasangan ini hanya bertemu dua hingga tiga kali sebelum akhirnya naik pelaminan. Sang wanita sebenarnya ingin menolak rencana pernikahan itu.

Namun, ia tidak berdaya melawan keputusan orang tua dan tidak cukup berani untuk kabur dari rumah. Alhasil, ia terpaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak dicintainya.

Situasi tersebut menjelaskan mengapa suasana pernikahan terlihat janggal. Saat pengantin pria dengan wajah penuh senyum menikmati hari bahagianya, pengantin wanita justru tampak memaksakan senyum.

Matanya berkaca-kaca dan beberapa kali diam-diam mengusap air mata.

Lebih jauh lagi, ia juga menolak melakukan kontak fisik dengan sang suami. Momen ketika pengantin pria mencoba merapikan gaun atau membantu menopang tubuhnya justru direspons dengan sikap menjauh.

Sang wanita berusaha menjaga jarak sepanjang acara, membuat suasana resepsi semakin aneh dan penuh tanda tanya.