Berita Internasional

Sikap Keluarga Pengantin Wanita ke Ibunya Buat Mempelai Pria Marah, Pilih Batalkan Pernikahan

Seorang pengantin pria bernama Ta Bao menjadi sorotan publik setelah ia memutuskan untuk membatalkan pernikahannya sendiri.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
SANOOK.COM
PERNIKAHAN DIBATALKAN: Pengantin pria mendadak membatalkan pernikahan seusai ibunya disebut tak pantas duduk di kursi utama oleh keluarga mempelai wanita, Kamis (21/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pengantin pria bernama Ta Bao menjadi sorotan publik setelah ia memutuskan untuk membatalkan pernikahannya sendiri.

Kejadian mengejutkan itu dipicu oleh perlakuan pihak keluarga mempelai wanita yang dianggap merendahkan ibunya dengan menempatkan sang ibu di meja terpisah bersama kerabat dari desa, alih-alih di meja utama yang dihuni oleh keluarga inti.

Dikutip dari Sanook.com, Senin (25/8/2025), Ta Bao adalah seorang pria sederhana yang dibesarkan hanya oleh ibunya setelah sang ayah meninggal dunia.

Sang ibu, yang dikenal dengan sebutan Bibi Li, bekerja keras membesarkan anaknya hingga dewasa.

Dalam perjalanan hidupnya, Ta Bao bertemu dan jatuh cinta dengan Xu Ling, putri tunggal seorang pejabat daerah.

Meski berasal dari latar belakang keluarga berbeda, orang tua Xu Ling awalnya menyetujui hubungan mereka.

Mereka bahkan menawarkan untuk menanggung biaya pernikahan, memberikan mahar, apartemen, hingga mobil sebagai hadiah pernikahan.

Bibi Li merasa lega dan percaya bahwa pernikahan anaknya dengan Xu Ling akan membawa masa depan yang cerah.

Namun, kenyataan pahit terungkap pada hari pernikahan. Acara digelar megah dengan tamu-tamu penting dari kalangan pejabat dan tokoh ternama.

Sang ibu mertua mengatur sendiri tempat duduk para tamu, termasuk keluarga kedua mempelai.

Saat acara penyambutan usai, Ta Bao menyadari sesuatu yang aneh. Di meja utama yang seharusnya ditempati keluarga inti, ia tidak melihat ibunya.

Dengan heran ia bertanya kepada ibu mertuanya, namun mendapat jawaban bahwa sang ibu telah ditempatkan di meja bersama kerabat dari desa.

Saat Ta Bao menoleh, ia melihat ibunya duduk dengan wajah sedih, menunduk bersama saudara-saudaranya. Pemandangan itu membuatnya tersentuh dan kecewa.

Dengan perasaan marah yang mulai memuncak, Ta Bao menghampiri ibunya dan memintanya pindah ke meja utama.

Namun sang ibu dengan ragu menolak, mengatakan bahwa kursi di meja utama sudah penuh dan ia diminta duduk bersama kerabat lainnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved