Berita Viral

Heboh Rumah Seorang Guru di Tanjung Morawa Lapuk dan Reot, Ternyata Pernah Maju Jadi Caleg

Gubuk reot yang ada di Dusun III Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang mendadak viral di media sosial.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
GUBUK REOT : Ahmad Rajali berdiri di depan rumahnya gubuk yang sudah reot di Dusun III Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang, Sabtu (6/9/2025). Gubuk ini pun sempat viral di media sosial karena dianggap tidak ada perhatian pemerintah. (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR) 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Gubuk reot yang ada di Dusun III Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang mendadak viral di media sosial.

Kondisi atap-atap yang sudah bolong dengan dinding tepas bambu yang sudah rapuh luput dari pantauan Pemerintahan.

Gubuk tersebut ternyata milik pasangan suami istri Ahmar Rajali (56) dan Mariasih (58). 

Ukuran gubuk itu sendiri berukuran kurang lebih sekitar 4x6 meter.

Di dalamnya terdapat tempat tidur papan dengan lapis kasur kapuk.

Sementara di sampingnya terdapat lemari tua.

Di bagian dalam ruangan terbentang spanduk besar bekas untuk pelapis agar terik matahari dan hujan tidak kearah tempat tidur dan membasahinya. 

"Ya di sinilah saya setiap hari tinggal, kalau malam pun di sini. Kalau rusak parahnya ini sudah mau setahun juga. Berangsur-angsur dia rusaknya dan sekaranglah parahnya. Ya memang nggak mampu (untuk memperbaiki), taulah gimana pendapatan tukang becak," ujar Ahmad Rajali. 

Ahmad Rajali mengakui kalau istrinya sebenarnya adalah seorang tenaga pendidik.

Dua sekolah swasta yang ada di Tanjung Morawa menjadi tempat istrinya mengajar.

Jabatan Wakil Kepala Sekolah pun diakui diemban di salah satu sekolah oleh istrinya. 

"Ya memang guru istri saya dari dulu. Kalau pagi di SMP dan sore ngajar di Alwashliyah. Setengah 6 sore baru pulang. Kalau saya ya dari dulu memang tukang becak, tapi ya gitulah. Semua orang ya pasti punya niat untuk memperbaiki rumah cuma keadaanya ginilah (nggak mampu)," kata Ahmad Rajali. 

Ahmad Rajali menceritakan sebelum menikah dengan istrinya Mariasih ia sudah pernah menikah dan memiliki satu orang anak.

Saat itu, Mariasih sendiri memiliki 2 orang anak. Awal-awal menikah mereka pun tinggal di kontrakan. 

"Jadi yang punya rumah kontrakan itu nawarin kita untuk beli tanah ini (rumah yang gubuk). Nyicil 3 tahun belinya dan kami cicil lah. Sebelum lunas, sekitar 7 tahun lalu, kami diperbolehkan buat rumah dan gubuk inilah yang kami buat. Namanya juga kan dari rumbia dan tepas, jadi hanya mampu bertahan 5 tahun," ucap Ahmad Rajali. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved