Tzu Chi Medan Gelar Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah, Drama Musical Sutra Bakti Berlangsung Haru
Tzu Chi Medan Gelar Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah, Drama Musical Sutra Bakti Berlangsung Haru
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pementasan Drama Musical Sutra Bakti Seorang Anak Berlangsung Haru
Yayasan Tzu Chi Medan menyelenggarakan Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah dan Bakti Kepada Orang Tua, Minggu, 21 September 2025 di Gedung STBA PIA, Medan. Kegiatan yang juga dihadiri Ketua DPRD Kota Medan periode 2024-2029 sekaligus Ketua Permabudhi Sumut, Drs. Wong Chun Sen, M.Pd.B., Ketua DPRD kota Medan periode 2019-2024, Hasyim, S.E., Wakil Ketua Walubi, Brilian Mochtar dan tokoh masyarakat Meriyawaty Amelia atau yang akrab disapa Ayin, ini menjadi momen Tzu Chi mengajak semua orang berdoa bersama, berlaku bakti kepada orang tua, melakukan pertobatan dan bervegetarian.
Kordinator Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah, Sylvia Chuwardi mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengubah mitos menjadi keyakinan, bahwa Bulan Tujuh Lunar bukanlah Bulan Hantu, akan tetapi merupakan bulan sukacita, bulan penuh berkah dan bulan berbakti pada orang tua.
Sylvia Chuwardi menjelaskan, dalam ajaran Buddha disebutkan bahwa Bulan Tujuh Lunar adalah bulan penuh syukur, berkah dan sukacita, juga bulan untuk berterima kasih dan berbakti kepada orang tua. “Ini merupakan bulan sukacita bagi Sang Buddha dan bulan penuh berkah bagi masyarakat,” kata Sylvia.
Ia menyayangkan fenomena yang terjadi di masyarakat Tionghoa, yang memperingati Bulan Tujuh dengan melakukan sembahyang Ulambana besar-besaran yang disertai dengan pembunuhan makhluk berjiwa dalam jumlah besar, sehingga membelokkan makna Ulambana yang sesungguhnya. “Pembunuhan makhluk berjiwa tidak hanya mendatangkan ketidakberuntungan, tapi juga menciptakan karma buruk yang jauh lebih besar. Master Cheng Yen sering memberikan himbauan untuk bervegetarian dan melindungi kehidupan sesama makhluk berjiwa demi menanam benih keberkahan bagi diri sendiri. Dengan menghormati kehidupan barulah akan mendatangkan pahala besar,” kata Sylvia Chuwardi.
Acara Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah berlangsung selama dua jam. Sebagai pembuka adalah doa bersama dengan persembahan pelita dan buah oleh 18 relawan komite Tzu Chi sebagai penghormatan kepada Buddha dari segala penjuru semesta dengan diiringi lagu Ai Yu Guan Huai (Cinta dan Damai) dan Kai Jing Ji (Pembukaan). Ini merupakan doa untuk memohon keberkahan bagi seluruh umat manusia dan keselamatan bagi seluruh dunia. Kemudian dilanjutkan dengan pementasan zhong gu atau genderang, bertema ketekunan yang dibawakan dengan memukau oleh relawan Tzu Chi dari berbagai usia, kalangan dan profesi.
Para tamu juga diajak mendengarkan ceramah Master Cheng Yen tentang Bulan Tujuh Penuh Berkah yang berisi nasihat untuk memiliki pandangan yang benar terhadap bulan tujuh penanggalan Imlek. “Pada bulan tujuh penanggalan Imlek, jika ingin berdoa memohon demi kedamaian dan keselamatan, bukan dengan membunuh hewan sebagai persembahan pada Langit, tapi hendaknya berdoa dengan penuh ketulusan. Semaksimal mungkin bervegetarian untuk menunjukkan cinta kasih dan ketulusan serta mendatangkan jasa kebajikan,” nasihat Master Cheng Yen, dalam video yang disaksikan oleh lebih kurang 1.022 orang yang terdiri dari 363 relawan Tzu Chi, dan 659 tamu yang merupakan donatur, masyarakat umum, pemuka agama, tokoh masyarakat dan pelajar Sekolah Putra Banga Berbudi.
Drama Sutra Bakti Seorang Anak Membuat Haru Para Tamu
Puncak acara kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah adalah pementasan drama musical Sutra Bakti Seorang Anak, yang dimainkan oleh lebih kurang 228 Relawan Tzu Chi. Sutra Bakti Seorang Anak adalah sutra klasik Sang Buddha yang memaparkan kemuliaan pengorbanan orang tua. Sutra ini menguraikan betapa besarnya jasa orang tua kepada anak-anaknya, antara lain budi orang tua sejak masa kehamilan hingga anak beranjak dewasa yang terangkum dalam sepuluh budi luhur orang tua kepada anak-anaknya. Pementasan drama ini memberi pesan agar setiap orang berbakti kepada orang tua selagi masih ada kesempatan.
Yawin Jansen, relawan Tzu Chi yang memerankan seorang anak kurang berbakti dalam pementasan drama ini merasa bersyukur dipercayakan bermain dalam drama Sutra Bakti Seorang Anak ini, “Saya menjadi lebih memahami perjuangan dan pengorbanan orang tua kepada anak-anaknya. Semoga pementasan ini menginspirasi orang untuk berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan,” kata Yawin.
Siu Lan (80 tahun), salah seorang tamu yang hadir merasa terharu dengan drama Sutra Bakti Seorang Anak yang dimainkan dengan baik dan penuh sentuhan oleh para relawan Tzu Chi. “Drama ini sangat bagus ya, menyentuh hati, saya sampai menetes air mata. Berbaktilah pada kedua orang tua kita saat masih hidup. Semoga semakin banyak orang yang terinspirasi dan berbuat kebajikan,” ungkap Siu Lan dengan haru. (*)
TzuChiMedan
BulanTujuhPenuhBerkah
DoaBersama
SutraBakti
DramaMusikal
PenuhHaru
KebaikanTanpaBatas
CintaKasihUniversal
BaktiTanpaBatas
DoaBulanTujuh
PenuhBerkah
DramaHaru
| Pekan Amal Tzu Chi Medan Galang Dana Pembangunan Gedung dan Sekolah Tzu Chi, Libatkan 100 Tenant |
|
|---|
| Semangat Welas Asih Tzu Chi Medan : Murid Master Cheng Yen Tinjau Pembangunan Sekolah & Jing Si Tang |
|
|---|
| Doa Bersama umat Buddha untuk Keselamatan Bangsa dan Negara Menyikapi Situasi terkini di Indonesia |
|
|---|
| Berbagai Gereja di Toba Gelar Ibadah ‘Pray For Toba’ Hadapi Ancaman Narkoba, hingga Judi Online |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sffb.jpg)