Berita Viral

ALIBI Kades Soal Bocah di Sukabumi Tewas Tubuh Penuh Ribuan Cacing, Sebut Anak ODGJ, Tak Punya KTP

Inilah alibi Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi soal bocah di Sukabumi yang tewas secara tragis dengan tubuh penuh ribuan cacing

Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin - KOMPAS.com/RIKI ACHMAD SAEPULLOH
TUBUH PENUH CACING - Tangkapan layar video tentang Raya, balita di Sukabumi meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh cacing dan Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, yang kini terancam disanksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah alibi Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi soal bocah di Sukabumi yang tewas secara tragis dengan tubuh penuh ribuan cacing.

Adapun Kades Wardi Sutandi membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram dan terancam dapat hukuman.

Dimana Wardi Sutandi berdalih bahwa keluarga R memiliki riwayat gangguan jiwa sehingga pihaknya kesulitan untuk membuatkan KTP.

Meskipun nenek R sebenarnya bukan ODGJ atau Orang dengan Gangguan Jiwa.

Wardi mengaku, sebelum R meninggal, pihak desa sudah melakukan pengawasan dan mengirim bantuan untuk keluarga R.

"Iya sering kita kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kita suka kasih, kan orang tuanya enggak bisa kerja juga."

"Tapi yang namanya penyakit juga kan kita enggak tahu, untuk R dan kakaknya ini tidak seperti ortunya (yang mengalami keterbelakangan mental)," ucapnya.

Baca juga: VIRAL WNA Ngaku Kehilangan Rp81 Juta di Bea Cukai Soetta Saat ke Toilet, Petugas Tolak Lihat CCTV

Ia juga mengetahui kondisi orang tua R yang sakit sehingga tak dapat merawat kedua anaknya.

"Kedua orang tuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya," ungkapnya, Selasa (19/8/2025).

 

Kades yang menjabat sejak 2022 menjelaskan R memiliki kakak berusia 7 tahun dan keduanya sering bermain di kolong rumah.

Proses pengobatan R mengalami kendala karena tak punya Kartu Keluarga serta BPJS.

"Dia punya penyakit demam kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat, ternyata dia punya penyakit paru. Udah gitu (keluarga) dia gak punya KK KTP sama sekali," lanjutnya.

Selang beberapa hari kemudian R dijemput yayasan sosial untuk mendapat perawatan.

"Cuman setelah penyakitnya makin parah, kemudian ada salah satu keluarga yang kenal dengan Rumah Teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans," tandasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved