Berita Internasional

Sang Istri Ucapkan Kata-kata Ini di Sidang Cerai, Sang Suami Segera Batalkan Gugatannya

Sebuah kisah menyentuh hati datang dari suami istri yang telah menjalani rumah tangga selama 10 tahun penuh perjuangan melawan masalah infertilitas.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERCERAIAN BATAL: Ilustrasi perceraian. Pasangan suami istri nyaris bercerai karena tak kunjung punya anak setelah 10 tahun menikah. Sang suami langsung batalkan gugatan cerai usai istrinya ucapkan hal ini di ruang sidang, Sabtu (16/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah kisah menyentuh hati datang dari sepasang suami istri yang telah menjalani rumah tangga selama 10 tahun penuh perjuangan melawan masalah infertilitas.

Keduanya sempat memutuskan bercerai setelah berbagai upaya program kehamilan gagal.

Namun, momen di ruang sidang justru menghadirkan kejutan yang mengubah arah perjalanan hidup mereka.

Dikutip dari Eva.vn Rabu (20/82025), pasangan ini menikah setelah menjalin cinta sejak masa kuliah.

Hubungan mereka semula dipandang sebagai kisah cinta yang sempurna.

Banyak kerabat dan teman mengagumi keduanya karena berhasil melewati berbagai ujian sebelum akhirnya membangun rumah tangga bersama.

Seperti pasangan lain, mereka pun mendambakan hadirnya buah hati.

Sayangnya, harapan itu tidak mudah terwujud. Selama satu dekade, pasangan ini harus menempuh perjalanan panjang yang melelahkan dalam upaya mendapatkan keturunan.

Mereka menjalani pemeriksaan medis, mengonsumsi berbagai obat, hingga beberapa kali mencoba program bayi tabung (IVF). Empat kali upaya tersebut dilakukan, namun hasilnya selalu berujung kegagalan.

Setiap kegagalan meninggalkan luka mendalam. Sang istri kerap menangis berhari-hari, sementara sang suami hanya bisa menemani dalam diam tanpa tahu bagaimana cara menenangkan.

Perlahan, tekanan dari lingkungan sekitar pun muncul. Tatapan iba, bisikan penuh rasa ingin tahu, hingga desakan keluarga agar mencari jalan lain menambah beban mental pasangan ini.

Keadaan mencapai puncaknya ketika hasil IVF keempat kembali gagal. Sang suami, yang selama ini berusaha kuat, akhirnya meminta untuk berpisah.

Kata-kata itu bagai pisau yang menyayat hati, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi sang istri.

Sejak malam itu, hubungan mereka berubah dingin. Meski masih tinggal di rumah yang sama, keduanya seperti orang asing.

Sang istri akhirnya memilih kembali ke rumah orang tuanya, sementara sang suami tenggelam dalam kenangan dan rasa kehilangan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved