Pengantin Pria Diancam Dibunuh di Malam Pertama, Ternyata Mempelai Wanita Ingin Kabur dengan Kekasih

"Aku hanya milik Aman, kekasihku," tegas Sitara.

Tiga malam yang menakutkan bagi sang pengantin pria pun terjadi, penuh dengan ancaman, ketakutan, dan penghinaan.

"Ketika saya memasuki ruangan, dia sedang duduk diam, berkerudung lengkap, dan memegang pisau," kenang Nishad.

Lalu datanglah ancaman untuk memotongnya menjadi 35 bagian.

"Sepanjang malam itu, saya duduk di sofa sementara dia tetap di tempat tidur dengan pisau itu. Saya tidak berani tidur," katanya.

Menurut Nishad, cobaan itu berlangsung selama tiga malam.

Pengantin wanita baru bisa tidur setelah tengah malam, sementara pengantin pria mengatakan ia akan tetap terjaga, karena khawatir nyawanya terancam.

Ia tidak ingin menjadi berita utama seperti kasus-kasus yang diberitakan di media.

Nishad mengatakan terkadang Sitara memintanya untuk mengizinkannya kabur dari rumah.

Tetapi Nishad terlalu takut untuk pergi berdua dari rumah bersama Sitara.

"Dia bisa melakukan apa saja di luar rumah. Nyawa saya terancam, jadi saya hanya diam dan tidak memberikan respons apa pun."

Tak tahan lagi, Nishad membuka diri tentang cobaan yang dialaminya kepada orang tuanya.

Keluarga itu pun mengkonfrontasi Sitara, yang akhirnya mengakui semuanya.

"Saya mencintai Aman. Saya menikah karena terpaksa. Saya ingin hidup bersamanya," ucap Sitara.

"Hanya dia yang berhak menghabiskan malam pertama pernikahan dengan saya."