Medan Terkini
Dua Pria Dirampok dan Dianiaya saat Melintas di Jalan Perintis I Deli Serdang, Pelaku Bawa Sajam
Dua pemuda berboncengan sepeda motor M. Fadlan dan Winfrin Prayogi Hardimansyah Hutagalung menjadi korban perampoka.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Dua pemuda berboncengan sepeda motor M. Fadlan dan Winfrin Prayogi Hardimansyah Hutagalung menjadi korban perampokan di Jalan Perintis I, Komplek Komplek Vetpur, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Uang sebesar Rp 550 ribu milik mereka dirampas 3 orang pelaku yang tidak mereka kenali.
Selain dirampok, korban yang merupakan perantau tersebut digebuki hingga memar-memar.
Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju Tarigan mengatakan, perampokan terjadi pada 20 Juli lalu.
Sedangkan 2 tersangka yakni Julius Efata Simanjuntak (24) warga Jalan Darmais I, Komplek Veteran, Desa Medan Estate dan MA (17) warga Desa Medan Estate ditangkap pada Minggu 17 Agustus kemarin.
"Masih ada satu pelaku lagi yang masih kita kejar, inisial A," kata Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju Tarigan, Rabu (20/8/2025).
Mantan Kasat Reskrim Polres Tanah Karo ini menerangkan, perampokan berawal ketika korban hendak pulang ke indekos sekira pukul 02:00 WIB, diberhentikan pelaku.
Korban diancam menggunakan senjata tajam hingga dipukuli. Lalu pelaku meminta paksa uang korban.
"Dengan mengacungkan sajam ke arah kedua korban, para pelaku merampas uang korban sebanyak Rp 550.000. Atas kejadian tersebut korban membuat laporan ke Polsek Medan Tembung," kata Ras Maju didampingi Kanitreskrim Iptu Parulian Sitanggang di Polsek Medan Tembung, Rabu (20/8/2025) sore.
Salah satu tersangka, bernama Julius Simanjuntak membeberkan modus mereka merampok, yakni menunggu orang melintas yang diyakini sebagai pendatang baru di wilayah tersebut.
Sebab Julius dan 2 kawannya merasa sebagai anak kampung sini (Akamsi) atau pemuda setempat.
Kemudian mereka menghentikan korban, modus mempertanyakan kartu tanda penduduk (KTP) ke korban yang merupakan perantau.
Modus yang dilakukan yakni mencegat korban yang melintas dan berpura-pura menanyakan KTP.
"Pas ada yang lewat kami hentikan. Yang bisa kami makan ya kami makan (rampok). Modus nanya KTP karena kami berpura-pura sebagai PS (pemuda setempat) di situ, kami tahu korban orang luar. Kami pukuli, ngancam pakai sajam, kadang gak pakai sajam," ungkapnya.
Tersangka Julius merupakan mantan narapidana dan sudah dua kali masuk-keluar penjara.
Ia mengaku merampok untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, diantaranya beli makanan.
"Saya sudah dua kali masuk penjara. Uang hasil rampokan buat makan,"ungkapnya.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Berita Foto: Warga Antrean Menunggu Penyaluran Dana Bansos di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
| Berita Foto: Penertiban Bangunan Yang Berdiri di Lahan Pemko Medan, Warga Direlokasi ke Rumah Susun |
|
|---|
| Evaporus Rela Antre dari Pagi sampai Sore Demi BLT Rp 900 Ribu, Kadinsos: Ada 107 Ribu Warga Medan |
|
|---|
| PTPN I–Ciputra Land: Kerugian Negara Rp 263 Miliar Sudah Dipulihkan, 4 Tersangka Segera Diadili |
|
|---|
| Rela Antre Berjam-jam, Ini Kata Warga Usai Terima BLT Kesra Rp 900 ribu di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tampang-Julius-Efata-Simanjuntak-kiri-dan-MA-kanan-perampok.jpg)