Polres Padangsidimpuan

Kapolres dan Wali Kota Padangsidimpuan Sapa Warga Binaan, 607 Penghuni Dapat Remisi

Senyum hangat dan sapaan akrab mewarnai momen setelah upacara pemberian remisi di Lapas Kelas IIB Kota Padangsidimpuan

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr. Wira Prayatna dan Wali Kota Padangsidimpuan Dr. H. Letnan Dalimunthe menyapa warga binaan Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan usai upacara pemberian remisi dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80, Minggu, 17 Agustus 2025. Sapaan hangat ini menjadi simbol dukungan moral bagi narapidana yang tengah menjalani proses pembinaan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, PADANGSDIMPUAN-Senyum hangat dan sapaan akrab mewarnai momen setelah upacara pemberian remisi di Lapas Kelas IIB Kota Padangsidimpuan, Minggu pagi (17/8/2025).

Di tengah suasana peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr. Wira Prayatna dan Wali Kota Padangsidimpuan Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM., M.Kes. menyempatkan diri menyapa langsung para warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti upacara.

Keduanya berjalan menyusuri barisan narapidana dengan santai namun penuh empati.

Sesekali, mereka menepuk bahu, berjabat tangan, bahkan berbincang singkat dengan para warga binaan yang siang itu mengenakan pakaian upacara seragam biru tua. Beberapa narapidana membalas sapaan itu dengan senyuman tulus, sebagian lagi tampak haru.

"Terus semangat ya, jangan berhenti berubah. Ini bukan akhir, tapi awal untuk hidup yang lebih baik," ujar Kapolres Wira kepada seorang narapidana yang menerima remisi tiga bulan. Kalimat itu disambut anggukan pelan dan mata yang sedikit memerah.

Remisi ini sendiri diberikan kepada 607 narapidana sebagai bentuk penghargaan atas perilaku baik dan partisipasi aktif dalam program pembinaan.

Dari jumlah tersebut, 17 orang langsung dinyatakan bebas.

Wali Kota Letnan Dalimunthe menegaskan bahwa remisi tidak hanya sebatas pengurangan masa pidana, melainkan harapan baru.

"Kemerdekaan adalah hak semua orang, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pemasyarakatan. Negara hadir untuk membina, bukan sekadar menghukum," katanya.

Bagi warga binaan, sapaan dan perhatian dari pejabat daerah bukanlah hal yang remeh.

Di balik tembok tinggi dan rutinitas harian yang terbatas, sapaan itu menjadi pengingat bahwa mereka tidak dilupakan.

Kepala Lapas Padangsidimpuan, Mathrios Zulhidayat Hutasoit, menyebut momen ini sebagai bentuk nyata dari pendekatan yang humanis.

“Kami ingin warga binaan merasa dihargai sebagai manusia. Itu bagian penting dari proses pemulihan dan reintegrasi sosial.”

Upacara dan rangkaian kegiatan berlangsung aman dan tertib hingga ditutup pada pukul 09.30 WIB. Namun bagi sebagian narapidana, momen hari itu akan tinggal lebih lama bukan hanya karena remisi yang mereka terima, tapi karena sapaan sederhana yang memulihkan harga diri.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved