Berita Internasional

4 Mahasiswa Tewas dalam Kasus Pembunuhan Universitas Idaho, Ini Kesaksian Korban Selamat

Kasus pembunuhan empat mahasiswa Universitas Idaho yang menggemparkan Amerika Serikat kembali menjadi perbincangan.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
ABC NEWS
KASUS PEMBUNUHAN DI UNIVERSITAS IDAHO: Potret petugas di lokasi di mana ditemukan empat mahasiswa yang tewas di luar kampus, teman sekamar yang selamat akhirnya buka suara. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus pembunuhan empat mahasiswa Universitas Idaho yang menggemparkan Amerika Serikat kembali menjadi perbincangan.

Detail baru yang terungkap dari kesaksian salah satu teman sekamar yang selamat, Dylan Mortensen, menyajikan fakta-fakta mengejutkan tentang tragedi 13 November 2022.

Seperti dilansir abc.news pada Selasa (19/8/2025), Mortensen mengaku sempat mendengar suara pria yang berbicara dengan nada menenangkan.

Awalnya, ia mengira suara itu berasal dari kamar mandi di lantai dua, bersamaan dengan suara tangisan.

Ia menduga korban yang menangis itu adalah Kaylee Goncalves atau Xana Kernodle.

Dalam pengakuan awal, Mortensen mengatakan mendengar kalimat, "Tidak apa-apa, Kaylee, aku di sini untukmu."

Namun, ia kemudian menarik kembali pernyataannya, mengaku tidak yakin apakah benar-benar mendengar nama Kaylee.

Ia berujar, mungkin saja yang ia dengar adalah nama Xana, korban lainnya.

Mortensen juga menceritakan bagaimana ia melihat sosok "berpakaian serba hitam, bertopeng, dan membawa sesuatu yang ia pikir adalah penyedot debu" saat membuka pintu kamarnya.

Ia mengaku penglihatannya "kabur" saat itu.

Kredibilitas Saksi di Bawah Pengaruh Alkohol

Dalam persidangan, tim pengacara terdakwa Bryan Kohberger menggunakan pernyataan Mortensen yang tidak konsisten untuk meragukan kredibilitasnya.

Mereka berargumen bahwa sebagian kesaksian Mortensen "sama sekali tidak benar dan tidak mungkin benar."

Mereka juga menyinggung bahwa pada malam kejadian, Mortensen berada di bawah pengaruh alkohol, yang mungkin memengaruhi ingatannya.

Namun, pihak jaksa membela kesaksian Mortensen.

Menurut mereka, meskipun ada perbedaan detail, inti dari kesaksiannya—bahwa ada suara pria sesaat sebelum pembunuhan—tetap konsisten.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved