TRIBUN WIKI

Profil Abu Paya Pasi, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Tgk H Muhammad Ali bin Tgk H Abdul Muthalleb atau Abu Paya Pasi adalah Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Facebook Pecinta ULAMA ACEH
PENGUKUHAN- Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengukuhkan Tgk H Muhammad Ali bin Tgk H Abdul Muthalleb atau Abu Paya Pasi sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (13/8/2025) kemarin. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tgk H Muhammad Ali bin Tgk H Abdul Muthalleb atau Abu Paya Pasi, ulama kharismatik asal Aceh resmi dikukuhkan sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Abu Paya Pasi dikukuhkan oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, Rabu (13/8/2025) kemarin.

Dalam momentum pengukuhan itu, sejumlah tokoh dan alim ulama di Aceh hadir untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Tampak prosesi pengukuhan berjalan khidmat dan lancar.

Baca juga: Profil Umi Cinta, Pemimpin Pengajian yang Iming-imingi Surga ke Jemaah Bayar Rp 1 Juta

Abu Ali Paya Pasi, ulama kharismatik asal Aceh
Abu Ali Paya Pasi, ulama kharismatik asal Aceh (indonesiakini)

Selepas dikukuhkan, Abu Paya Pasi menerima dokumen pengukuhan dari Muzakir Manaf.

Dalam foto yang beredar, pengukuhan Abu Paya Pasi disambut baik oleh masyarakat di Aceh.

Lantas seperti apa profil Abu Paya Pasi ini?

Profil Abu Paya Pasi

Abu Paya Pasi memiliki nama lengkap Tgk H Muhammad Ali bin Tgk H Abdul Muthalleb.

Ia lahir pada 4 Agustus 1954 di Gampong  Alue Dama, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Penyebutan nama Abu Ali Paya Pasi karena pondok pesantren yang ia dirikan, Dayah Bustanul Huda ada di Desa Alue Cek Doi, Kecamatan Julok, Aceh Timur.

Desa Alue Cek Doi terletak di jalan menuju Desa Paya Pasi.

Baca juga: Profil Hargo Utomo, Dosen UGM Tersangka Dugaan Korupsi Kakao

Sehingga, Desa Paya Pasi melekat pada sosok Teungku H Muhammad Ali.

Sebelum mendirikan dan memimpin Dayah Bustanul Huda, Abu Ali Paya Pasi menimba ilmu ke sejumlah dayah yang ada di Aceh. 

Dilansir dari steemit.com, Abu Paya Pasi awalnya menima ilmu di Dayah Darul Munawwarah Krut Lintang dari 1970 hingga 1974.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Dayah Darussa’adah Cabang Julok Cut.

"Di situ beliau bersama pimpinan dayah Teungku H Kamaruddin, belajar dan mengajar selama dua tahun," kata Koordinator Dayah Bustanul Huda Teungku Zainuddin atau Teungku Zein, dikutip dari steemit.com.

Baca juga: Profil dan Biodata Sandy Walsh, Pemain Timnas Indonesia Resmi Menikahi Pebasket Wanita Kanada

Teungku Zein menerangkan, pada 1976, Abu Ali Paya Pasi kembali menimba ilmu di Dayah Malikussaleh Panton Labu di bawah asuhan Teungku H Ibrahim Bardan atau Abu Panton.

Setahun di Panton Labu, Abu Ali Paya Pasi pindah ke Dayah Darul Huda Lueng Angen, yang dipimpin Teungku H Muhammad Daud Ahmad atau Abu Lung Angen.

"Beliau menetap di Darul Huda selama 12 tahun sejak 1978 sampai dengan 1990," ujar Teungku Zein.

Selama menempuh pendidikan keagamaan, Abu Ali Paya Pasi mengambil ilmu thariqat seperti khalutiayyah, syattariyyah dan haddad di Seulimum dan Kuta Krueng.

Stelah menyelesaikan pendidikan di tempat terakhir, yakni di Darul Huda Lhoknibong, Abu Ali Paya Pasi bersama Teungku H Ibrahim kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda pada Rabu 26 Juni 1991. 

Baca juga: Profil dr Prathita Amanda Aryani, Dokter Undip yang Viral Diduga Ikut Bully dr Aulia Risma Lestari

Sejak saat itu, Dayah Bustanul Huda makin berkembang dan memiliki banyak cabang.

Jumlah santrinya bahkan ada ribuan yang tersebar di Aceh.

Dari Dayah Bustanul Huda ini pula, lahir qori dan qoriah penghafal Alquran.

Mundur dari Tiga Jabatan

Abu Paya Pasi sempat mundur dari tiga jabatan sekaligus pada 2024 lalu.

Ia mundur dari jabatan Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), Dewan Penasihat Partai Aceh (DPA PA), dan Tuha Peut Wali Nanggroe.

Alasan pengunduran diri Abu Paya Pasi ini lantaran masukannya tidak diindahkan oleh Muzakir Manaf, calon Gubernur Aceh.

Saat itu, Abu Paya Pasi mengusulkan agar pendamping Muzakir Manaf dalam Pilkada Aceh adalah Muhammad Yusuf A. Wahab atau Tu Sop.

Belakangan, setelah pengumuman resmi, Mualem justru menggandeng Fadhlullah, yang berasal dari Partai Gerindra.

Baca juga: Profil dan Biodata Supratman Andi Agtas, Calon Menkumham Pengganti Yasonna Laoly

Karena alasan ini pula, Abu Paya Pasi kemudian mengunsurkan diri.

Keputusan pengunduran diri ini dituangkan dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Abu Paya Pasi, pada Sabtu ( 17/8/2024) 

Dalam surat tersebut, Abu Paya Pasi menjelaskan bahwa keputusannya diambil setelah melalui pertimbangan yang matang terkait dinamika politik yang berkembang akhir-akhir ini.

"Saya merasa bahwa keputusan ini adalah langkah terbaik untuk semua pihak," tulis Abu dalam surat tersebut.

Abu Paya Pasi juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya selama ini, seraya berharap agar Allah senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada semua pihak.

"Demikian surat pengunduran diri ini saya sampaikan, dengan harapan dapat dimaklumi. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah," tutup ulama kharismatik Aceh itu. (ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved