Berita Viral
Sandiwara Ade Mulyana, ART Pembunuh Dea Purwakarta, Terbongkar Fakta Soal Teror Sebelum Tewas
Ternyata pelaku pembunuhan terhadap wanita muda tersebut asisten rumah tangga (ART) sendiri.
TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya terungkap pelaku pembunuhan terhadap Dea Permata Kharisma (27) warga Komplek Perumahan PJT II, Blok D, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ternyata pelaku pembunuhan terhadap wanita muda tersebut asisten rumah tangga (ART) sendiri.
ART Dea bernama Ade Mulyana (26) kini sudah diringkus polisi atas perbuatannya melakukan pembunuhan.
Padahal selama ini Ade diketahui sebagai orang yang mengabarkan ke tetangga jika Dea telah tewas dibunuh.
Namun sandiwara Ade untuk menutupi perbuatannya terendus polisi hingga terbongkarlah perangai ART tersebut.
Diketahui Dea Permata Kharisma ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya pada Selasa (12/8/2025) siang sekira pukul 13.30 WIB. Korban mengalami sejumlah luka tusuk di tubuhnya.
"Jadi pelaku saat ini sudah diamankan oleh penyidik Polres Purwakarta, lagi dalam pemeriksaan," kata Kasi Humas Polres Purwakarta AKP Enjang Sukandi dikutip dari Tribunjabar.id, Rabu (13/8/2025).
Enjang memastikan pelakunya adalah asisten rumah tangga korban.
Pelaku diamankan di lokasi kejadiaan.
"Pelakunya ada di situ, yang pembantunya itu. Engga sembunyi sebenarnya, dia ada di situ sebenarnya," kata Enjang.
Enjang pun meluruskan soal informasi korban sempat melapor ke aparat terkait ancaman dan teror sebelum peristiwa terjadi.
Enjang mengatakan korban pertama kali menyampaikan masalah ancaman tersebut kepada anggota Bhabinkamtibmas saat berada di sebuah acara bersama suaminya.
"Jadi bukan membuat laporan, tapi suami korban sempat konsultasi ke Pak Babin pada bulan Juli 2025 kemarin. Dia bertanya soal ancaman yang diterimanya, dan dari situ mulai ditindaklanjuti," kata Enjang.
Menurutnya, korban saat itu belum membuat laporan polisi secara resmi karena masih mengumpulkan bukti, salah satunya berupa tangkapan layar ancaman yang dikirimkan melalui WhatsApp.
"Laporan resmi memang belum dibuat saat itu, karena polisi perlu bukti. Kalau ancamannya sudah ada dan bisa ditunjukkan, baru bisa diproses," katanya.
Sukarno (65) ayah Dea Permata mengatakan sebelum putrinya ditemukan tewas, korban sempat mendapatkan teror dari seseorang.
Teror yang dialami Dea Permata bermacam-macam, mulai rumahnya dilempar cat hingga kedatangan orang yang memberi ancaman.
"Sempat cerita, rumah tuh dilempari cat, kemudian juga orang yang mengancam itu pernah masuk ke dalam rumah juga," kata Sukarno di lokasi kejadian.
Selain ancaman, Sukarno mengatakan, anaknya juga diancam pembunuhan melalui pesan singkat WhatsApp.
Hal senada diungkapkan ibu korban, Yuli Ismawati (55).
Ia mengaku bahwa putrinya sudah lebih dulu melaporkan ancaman teror yang dialaminya ke pihak kepolisian, namun tidak mendapat tindak lanjut.
Yuli mengatakan bahwa sang anak sempat bercerita bahwa ada nomor asing yang melakukan ancaman pembunuhan melalui WhatsApp.
"Sudah kami laporkan ke Babinsa, bahkan sampai ke Polsek Jatiluhur. Tapi engga ada yang datang," kata Yuli.
ART
Dea Permata Karisma
pembunuhan
Purwakarta
Tribun-medan.com
Berita Viral
Ade Mulyana
ART Pembunuh Dea Gadis Purwakarta
Sandiwara Ade Mulyana
| SOSOK Aipda Ependi Selamatkan Remaja yang Nyaris Tenggelam, Spontan Terjun ke Kali, Takut Menyesal |
|
|---|
| CATATAN Medis Dosen Untag Semarang yang Tewas di Hotel, Keluarga Kaget DLL Satu KK dengan AKBP B |
|
|---|
| Diteriaki Mesum, Mobil Dikemudikan Siswa SMA di Serang Terguling, Pihak Sekolah Buka Suara |
|
|---|
| APES Nasib Pengusaha Catering di Sumsel Tertipu Rp458 Juta Berkedok Mitra MBG, Disuruh Buat Dapur |
|
|---|
| BANTAH Punya Hubungan Asmara, Tapi AKBP Basuki Akui Bantu Biaya Proses Wisuda Doktor Dosen Levi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/TAMPANG-PEMBUNUH-Grafis-dengan-latar-belakang-evakuasi-jasad-Dea-Permata-foto-Dewa-kiri.jpg)