Dari Palestina Hadirkan Cita Rasa Autentik Timur Tengah
Untuk pelengkap, tersedia pilihan nasi khas Timur Tengah seperti Briyani, Mandhi, dan Kapsah, serta berbagai snack ringan
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Masyarakat Medan kini bisa menikmati sensasi kuliner Timur Tengah tanpa harus jauh-jauh bepergian.
"Ayam Roasted Garlic Mayo racikan resep khas kami. Dagingnya tetap juicy tanpa minyak berlebih, karena proses memasak 100 persen dipanggang, bukan digoreng," ujar Founder Emado's, Emad Al Amad, Kamis (14/8/2025).
Emado’s terus memadukan cita rasa autentik ala Timur Tengah dengan selera lidah Indonesia, khususnya Medan. Sebelum menu baru diluncurkan, selalu dilakukan tes rasa untuk memastikan sesuai dengan lidah lokal.
Baca juga: Pesona Kuliner dan Seni dari sebuah Kafe di Georgetown Penang
"Ada beberapa pilihan sambal di Emado's. Sambal biasa untuk pecinta rasa klasik, dan sambal peri-peri yang pedas menggigit. Peri-Peri sendiri berarti pedas, cocok bagi Anda yang suka sensasi berani," terangnya.
Untuk pelengkap, tersedia pilihan nasi khas Timur Tengah seperti Briyani, Mandhi, dan Kapsah, serta berbagai snack ringan untuk menemani santapan.
Pelanggan juga bisa menikmati appetizer dan dessert populer seperti Shawarma, Samosa, Pisang Kunafa, Cheese Kunafa, hingga Um Ali.
“Hidangan kami tetap mempertahankan citarasa asli Timur Tengah, namun sudah kami sesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia agar semua bisa menikmatinya,”katanya.
Emado’s resmi membuka dua cabang di Kota Medan, yaitu Jalan Marelan Raya No 118 & 118-A, Tanah Enam Ratus, pada Kamis (14/8/2025) dan di Jalan Arief Rahman Hakim, Pasar Merah Timur, Sabtu (16/8/2025).
Emado's didirikan oleh Emad Al Amad, warga Palestina dan restoran ini pertama kali beroperasi di Kemang, Jakarta.
"Tingginya minat pecinta kuliner Timur Tengah di Sumatra Utara menjadi alasan dibukanya dua cabang baru di Medan," katanya.
Sejak itu, jaringan Emado’s berkembang pesat hingga memiliki lebih dari 90 cabang di berbagai daerah, termasuk Bandung, Jawa Tengah, Pantura, Jawa Timur, Sulawesi, dan Kalimantan.
| Ada Kompetisi dan Kolaborasi, Santika Angkat Budaya dan Inovasi Kuliner |
|
|---|
| Wali Kota Kenalkan Trend Nongkrong Sehat Minum Jamu |
|
|---|
| Pesona Kuliner dan Seni dari sebuah Kafe di Georgetown Penang |
|
|---|
| Dope Cafe Berastagi Sajikan Burger Rendang Pertama di Sumatera Utara |
|
|---|
| Kuliner yang Tersembunyi di Deliserdang, Nagih Bikin Tidak Mau Berhenti |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/MENU-KHAS-Founder-Emad-Al-Amad.jpg)