Berita Internasional

Istri Jalani Perawatan karena Depresi setelah Melahirkan, Suami Malah Selingkuh dengan Pengasuh

Sebuah kisah rumah tangga yang memilukan viral di media sosial setelah diunggah di grup Facebook.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERSELINGKUHAN. Istri menjalani perawatan karena alami depresi pascamelahirkan, suami malah manfaatkan momen tersebut berselingkuh dengan pengasuh anaknya, Rabu (13/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah kisah rumah tangga yang memilukan viral di media sosial setelah diunggah di grup Facebook.

Seorang ibu asal Tiongkok mengaku menemukan bukti perselingkuhan suaminya dengan pengasuh anak mereka, tepat saat dirinya tengah menjalani perawatan depresi pascamelahirkan.

Ironisnya, rahasia itu terungkap pertama kali dari ucapan polos sang anak sulung.

Dikutip dari Sanook.com Rabu (13/8/2025), menurut pengakuan perempuan berusia 39 tahun tersebut, ia hamil anak ketiga pada awal tahun.

Sejak masa kehamilan, ia sudah menunjukkan gejala depresi, sehingga suaminya memutuskan mempekerjakan seorang pengasuh anak. Setelah melahirkan pada Agustus, kondisinya memburuk hingga ia harus menjalani perawatan di pusat kesehatan khusus.

Namun, suatu hari, anak laki-laki sulungnya yang masih berusia lima tahun dengan polos.

“Ayah berpelukan dengan bibi,” ucap anaknya.

Ucapan itu diikuti dengan cerita-cerita lain tentang interaksi mesra sang ayah dengan pengasuh.

Kecurigaan pun mulai tumbuh. Untuk memastikan, ia meminta bantuan seorang teman memasang kamera tersembunyi di rumah. Rekaman yang diperoleh membuat hatinya hancur.

“Ya, saya melihat mereka melakukan hal kotor di dapur. Saya menangis selama berhari-hari, tapi belum pernah membicarakan atau bertengkar dengan suami,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, ada dua alasan mengapa ia belum mengintrogasi sang suami. Pertama, ia baru saja melahirkan anak ketiga, sementara dua anak lainnya masih kecil, berusia 5 dan 3 tahun.

Kedua, ia sudah berhenti bekerja sejak menikah, dan di usia 39 tahun ia merasa sulit mencari pekerjaan. Kalaupun mendapat pekerjaan, ia khawatir penghasilannya tidak cukup untuk membesarkan ketiga anaknya.

Selain itu, keluarga mereka menjalankan usaha tambak udang, di mana seluruh modal berasal dari pihak suami. Hal ini membuat suaminya dipandang sebagai kepala keluarga yang sempurna di mata keluarga besar.

“Saya tidak ingin berpisah dari anak-anak. Saya takut setelah bercerai saya tidak akan memiliki apa-apa. Saya bahkan tidak berani memberitahu orang tua saya, dan itu membuat saya merasa sesak napas,” ungkapnya.

Pengakuan ini segera menjadi sorotan warganet. Banyak yang mengungkapkan simpati dan memberikan dukungan moral.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved