Berita Viral

SOSOK Pratu Aprianto Rede Raja, Atlet Tinju yang Ikut Menghajar Prada Lucky

Prada Lucky Chepril Saputra Namo meninggal dunia setelah dianiaya oleh 20 orang seniornya.

Editor: AbdiTumanggor
Faceboook Aprianto
Sosok Pratu Aprianto Rede Radja, prajurit TNI diduga terlibat dalam kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo (insert), termasuk dalam 20 tersangka. (Faceboook Aprianto) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Prada Lucky Chepril Saputra Namo, seorang prajurit muda TNI Angkatan Darat, meninggal dunia setelah diduga mengalami penyiksaan dari 20 seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan memunculkan pertanyaan besar tentang budaya pembinaan di lingkungan militer. 

Prada Lucky Namo, yang baru berusia 23 tahun, dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam tugasnya.

Namun, nasib tragis menimpanya pada Rabu, 6 Agustus 2025, ketika ia mengembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari.

Kejadian bermula pada malam 30 Juli 2025, ketika empat prajurit senior, termasuk Pratu Aprianto Rede Raja, diduga melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky menggunakan tangan kosong.

Laporan menyebutkan bahwa aksi kekerasan ini terjadi di Rumah Jaga Kesantrian pada pukul 01.30 WITA.

Tidak hanya itu, kelompok lain juga diduga menggunakan selang untuk melakukan penganiayaan.

Total ada 20 prajurit yang kini ditetapkan sebagai tersangka, termasuk satu perwira.

Baca juga: ALASAN Pembinaan Membuat 20 Anggota TNI Aniaya Prada Lucky hingga Meninggal Dunia

Sosok Pratu Aprianto Rede Radja, prajurit TNI diduga terlibat dalam kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, termasuk dalam 20 tersangka.
Sosok Pratu Aprianto Rede Radja, prajurit TNI diduga terlibat dalam kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, termasuk dalam 20 tersangka. (Faceboook Aprianto)

Sosok Pratu Aprianto Rede Raja Mencuat

Salah satu nama yang mencuat dalam kasus ini adalah Pratu Aprianto Rede Raja.

Ia merupakan alumni SMAKN 3 Maumere .

Mengutip dari TribunnewsBogor.com, Aprianto Rede Raja tinggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Awalnya Yanto Radja bertugas di Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka atau Yon Zipur 18/YKR.

Pada Juni 2025, ia pindah tugas ke Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere.

Ia juga merupakan atlet Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Sikka dan Pertina Kota Mataram.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved