Berita Viral

TRAGEDI Kematian Prada Lucky Guncang TNI: Sebanyak 24 Prajurit Diperiksa, Berikut Nama-namanya

Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo sempat menyimpan harapan besar untuk mengabdi sebagai prajurit TNI.

|
Editor: AbdiTumanggor
KOLASE POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
KEMATIAN PRADA LUCKY: Kasus kematian Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) mengguncang TNI. Ayah kandung Prada Lucky Namo (kiri) mengungkapkan kekecewaannya, Rabu (6/8/2025). (KOLASE POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jejak harapan Prada Lucky terhenti di Nagekeo, Pulau Flores, NTT.

Di balik seragam loreng militer, Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo, sempat menyimpan harapan besar untuk mengabdi sebagai prajurit TNI, mengikuti jejak ayahnya, Sersan Mayor (Serma) Kristian Namo.

Pemuda berusia 23 tahun ini baru 2 bulan menjadi anggota TNI AD dan bergabung dengan Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM) di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Namun, takdir berkata lain. Pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 WITA, Prada Lucky menghembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Suasana duka menyelimuti rumah dinas di Asten Kuanino, Kota Kupang, NTT, tempat jenazah Prada Lucky Namo disemayamkan pada, Sabtu (9/8/2025).

Jenazah Prada Lucky Namo kemudian dimakamkan Sabtu siang (9/8/2025) di Pemakaman Umum Kapadala, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemakaman akan didahului ibadat pemakaman sebelum diserahkan ke TNI untuk dimakamkan secara militer.

Kepergiannya menyisakan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi mereka yang mengenalnya sebagai pribadi yang hangat dan penuh semangat.

Kisahnya bermula dari sebuah malam di akhir Juli, ketika ia menjalani pemeriksaan internal terkait dugaan pelanggaran disiplin.

Dalam situasi yang penuh tekanan, Prada Lucky sempat melarikan diri dan mencari perlindungan di rumah seorang ibu asuh—seseorang yang ia percayai dan anggap sebagai keluarga.

Setelah kembali ke markas, kesehatannya mulai menurun. Muntah-muntah, kadar hemoglobin yang rendah, hingga akhirnya harus dirawat intensif di ruang ICU.

Meski sempat menunjukkan tanda-tanda membaik, kondisi Prada Lucky kembali kritis dan tak tertolong.

Sosok Lucky adalah simbol dari harapan yang tumbuh di tengah kerasnya kehidupan militer.

Kepergiannya menjadi pengingat bahwa di balik institusi dan aturan, ada manusia yang butuh perlindungan, empati, dan keadilan.

Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) menjadi sorotan publik setelah terungkap bahwa ia tewas akibat penganiayaan oleh seniornya.

Peristiwa ini tidak hanya mengguncang institusi TNI, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang budaya kekerasan di lingkungan militer.

kasus kematian prada lucky namo
KEMATIAN PRADA LUCKY: Kasus kematian Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) mengguncang TNI. Ayah kandung Prada Lucky Namo (kanan) mengungkapkan kekecewaannya, Rabu (6/8/2025). (KOLASE POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA)

Lantas, Bagaimana Perkembangan Kasus Kematian Prada Lucky?

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved