Berita Viral

Dituding Jadi Calo Polisi Rp750 Juta, ASN Jeneponto Kebingungan, tak Dapat Uang Tapi Mobilnya Disita

Korban mengaku sudah mengeluarkan uang senilai Rp750 juta agar anaknya bisa jadi Bintara Polri jalur khusus.

KOMPAS.com/Nurwahidah
ASN JADI CALO - Ilustrasi untuk berita ASN Jeneponto kebingungan dituding jadi calo polisi Rp750 juta. Pasalnya ia mengaku tak mendapat uang dari kasus ini namun mobil miliknya malah disita korban, Ilham Hasan. 

Setiap kali bertemu Ali Sadikin, mereka selalu datang bertiga.

"Transaksi pertama di warkop, 500 juta, lokasinya sebelum batas Gowa-Makassar karena Ali Sadikin tinggalnya di Hertasning, Makassar. Kedua, 200 juta di rumah orang tua Ali Sadikin di Cakura, Takalar. Ketiga, saya tidak tahu pasti," bebernya.

Baca juga: Polsek Sibabangun Gencarkan Sosialisasi Berantas Narkotika, Karhutla dan Judi di Tapanuli Tengah

Kasus ini mencuat setelah Ilham Hasan mengancam akan melapor ke pihak berwajib jika uang Rp750 juta miliknya tidak dikembalikan.

Namun belakangan, Ilham mengklarifikasi jumlah setoran kepada Ali Sadikin hanya Rp700 juta.

"Jumlahnya ternyata salah, pak. Saya baru diskusi sama istri, ternyata uang yang kami setor itu cuma Rp700 juta, bukan Rp750 juta," ujarnya via pesan suara WhatsApp.

Kronologi

Sebelumnya diberitakan, harapan besar seorang ayah di Jeneponto melihat anaknya mengenakan seragam Polri berubah menjadi kekecewaan mendalam.

Ilham Hasan mengaku kehilangan uang Rp750 juta.

Uang itu disetor demi anaknya, Muh Rifki, agar bisa masuk pendidikan Bintara Umum Polri melalui jalur khusus.

"Yang datang ke rumah menawarkan saya kenal orang sekampungji juga, pak. Atas nama Nasruddin, dia PNS di Pemda Jeneponto, kantor PMD," ujar Ilham kepada Tribun-Timur.com, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Wujud Bakti Sosial, Personel Polsek Sibabangun Bantu Warga Sakit di Tapanuli Tengah

Menurut Ilham, Nasruddin tidak bergerak sendiri.

Ia menyebut ada Sadikin, warga Takalar, yang mengaku punya saudara di Jakarta bernama Jubair.

"Jubair ini yang masuk kepengurusan casis begini di Mabes. Jubair bukan polisi, tapi katanya dia masuk di tim pengurusan begitu, pak," jelasnya.

Peristiwa ini bermula saat Muh Rifki gagal di tahap Pemantauan Akhir (Pantukhir) Juli 2024.

Baca juga: Wujud Bakti Sosial, Personel Polsek Sibabangun Bantu Warga Sakit di Tapanuli Tengah

Tak lama kemudian, Ilham menerima tawaran jalur khusus yang diyakini bisa meloloskan anaknya.

"Melalui orang yang ada ke rumah itu (Nasruddin) yang saya percaya, pak, terus dia temani maka setor itu uang," kata Ilham.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved