Langkat Terkini

Delapan Jembatan di Langkat yang Menghubungkan Bukit Lawang-Tangkahan Diduga Mangkrak

Pembangunan delapan jembatan yang menghubungkan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok dengan Tangkahan Kecamatan Batang Serangan diduga mangkrak.

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
JEMBATAN MANGKRAK: Suasana pembangunan jembatan yang diduga mangkrak yang berada di Dusun Simpang Dua Sei Kerapuh, Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (9/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Pembangunan delapan jembatan yang menghubungkan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok dengan Tangkahan Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diduga mangkrak. 

Parahnya sudah dua tahun delapan jembatan yang dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, diduga mangkrak. 

Salahsatunya yang berada tepat di Dusun Simpang Dua Sei Kerapuh, Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan. 

Mulanya jembatan ini bisa dilalui oleh masyarakat untuk menjalani aktifitas sehari-sehari. 

Namun datang Dinas PUPR Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, menghancurkan dan membangun ulang jembatan tersebut. 

Namun hingga sampai saat ini, jembatan-jembatan itu tidak kunjung usai dikerjakan alias diduga mangkrak. 

"Kondisi jembatan ini lebih kurang sudah dua tahun. Jembatan ini dulunya masih layak dilewati, namun alasan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara jembatan ini terlalu kecil sehingga dibangun ulang," ujar Kepala Dusun Simpang Dua, Dedy Effendi Tarigan, Sabtu (9/8/2025). 

Lanjut Dedy, jika jembatan yang menghubungkan dua kecamatan tetap dibiarkan seperti itu, ekonomi masyarakat akan lumpuh. 

"Dan murid yang hendak sekolah ke Bukit Lawang tidak bisa bersekolah, karena masalah transportasi," kata Dedy. 

"Jambatan ini merupakan penghubung satu-satunya jalan ke Bukit Lawang-Tangkahan," sambungnya. 

Gitupun menurut Dedy, pemerintah desa sudah berupaya membangun jembatan alternatif yang berada disamping jembatan yang diduga mangkrak tersebut. 

"Dari dari pemerintah setempat telah berupaya membuat jembatan alternatif agar kendaraan roda dua dan empat bisa melintas. Gitu pun sudah beberapa kali kendaraan jatuh dan memakan korban," kata Dedy. 

Persoalan jembatan ini juga sudah disampaikan pihak desa ke kecamatan hingga ke kabupaten. 

"Persoalan ini sudah kami sampaikan ke camat, dan camat sudah menyampaikan ke kabupaten. Tapi sampai saat ini kami belum mendapat jawaban yang pasti kapan jembatan ini dilanjutkan pembangunannya," ujar Dedy. 

Dedy dan warganya berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar segera menindaklanjuti pembangunan jembatan itu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved