TRIBUN WIKI

Profil Jetstar Asia, Maskapai yang Tumbang dan Resmi Tidak Mengudara Lagi

Jetstar Asia Airways, maskapai penerbangan yang berbasis di Singapura resmi berhenti beroperasi pada 31 Juli 2025.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Pinterest/Twitter Inc.
RESMI TUTUP- Perusahaan penerbangan Jetstar Asia secara resmi mengumumkan penutupan perusahaan dan berhenti melakukan penerbangan pada 31 Juli 2025. Ada 500 karyawan yang terancam kehilangan pekerjaan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kabar tak sedap datang dari dunia penerbangan.

Maskapai Jetstar Asia Airways resmi berhenti beroperasi pada 31 Juli 2025 kemarin.

Alasannya, karena meningkatnya biaya pemasok, tingginya tarif bandara, serta persaingan regional yang ketat.

Akibat penutupan ini, ada 500 karyawan kehilangan pekerjaan.

Baca juga: Profil Sulthan Zaky, Pemain Timnas yang Siap Berkarier di Liga Kamboja

Jetstar Asia
Jetstar Asia (TRIBUN MEDAN/HO)

Baca juga: Profil Sulthan Zaky, Pemain Timnas yang Siap Berkarier di Liga Kamboja

"Jetstar Asia, yang mengoperasikan 16 rute intra-Asia dari Bandara Changi Singapura, menghadapi tantangan yang semakin besar dalam beberapa tahun terakhir dan tidak mampu memberikan keuntungan setara dengan pasar-pasar inti yang berkinerja lebih baik dalam grup Qantas," demikian pernyataan perusahaan seperti dikutip Reuters, yang dilansir dari Kompas.com.

Diketahui, Jetstar Asia selama ini mengoperasikan 16 rute intra-Asia dari Bandara Changi Singapura.

Setelah penutupan ini, 13 pesawat Airbus A320 akan dialihkan ke pasar Australia dan Selandia Baru.

Baca juga: Profil Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Kalahkan Mark Zuckerberg

Profil Jetstar Asia Airways

Jetstar Asia Airways adalah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Singapura.

Maskapai ini didirikan pada tahun 2004 sebagai cabang dari Jetstar Airways Australia.

Pesawat tersebut melakukan penerbangan perdana pada 13 Desember 2004 dengan rute dari Singapura ke Hong Kong.

Pada 24 Juli 2005, Jetstar Asia melakukan merger dengan maskapai Valuair.

Baca juga: Profil Yukihiro Nabae, Presiden Direktur PT Top System Asia Base Tewas Ditimpa Truk

Saham Jetstar Asia sebagian besar dimiliki oleh perusahaan Singapura Westbrook Investments Pte Ltd sebesar 51 persen, sedangkan 49 % dimiliki oleh grup Qantas yang juga merupakan induk Jetstar Airways.

Jetstar Asia mengoperasikan armada pesawat Airbus A320 dan melayani sekitar 16 rute intra-Asia dari Bandara Changi Singapura.

Pada tahun 2025, Jetstar Asia menghentikan seluruh operasinya akibat meningkatnya biaya pemasok, tingginya tarif bandara, dan persaingan regional yang ketat, yang membuat maskapai tersebut tidak mampu memberikan keuntungan yang memadai dibanding pasar lain dalam grup Qantas.

Penutupan Jetstar Asia diperkirakan menyebabkan sekitar 500 karyawan kehilangan pekerjaan.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved