Berita Internasional

Pria Ngaku Tentara Berpangkat Mayor Tipu Wanita, Kuras Uang Korban lalu Kabur dan Nikah Lagi

Seorang perempuan menjadi korban penipuan oleh seorang pria yang mengaku sebagai perwira militer berpangkat Mayor.

SANOOK.COM
PENIPUAN: Seorang wanita jadi korban penipuan pria ngaku tentara berpangkat mayor, Senin (4/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang perempuan asal Provinsi Phetchabun menjadi korban penipuan oleh seorang pria yang mengaku sebagai perwira militer berpangkat Mayor.

Pria tersebut dilaporkan telah menikahi korban secara adat, menipu uang hingga habis ratusan ribu baht, lalu meninggalkan perempuan itu dalam kondisi hamil untuk menikah dengan wanita lain.

Dikutip dari Sanook.com Senin (4/8/2025), kasus ini pertama kali mencuat setelah halaman Facebook "Unit Khusus Anti Tentara dan Polisi Palsu" memposting kisah korban bernama Thanyathorn, 37 tahun, yang kini harus merawat putri berusia 11 bulan seorang diri bersama ibunya yang telah lanjut usia, Nu Chan, 78 tahun.

Postingan tersebut menyita perhatian publik dan memicu banyak komentar hingga wartawan setempat melakukan penelusuran langsung ke kediaman korban.

Baca juga: Suami Minta Tes DNA karena Anak Mirip Kepala Desa, Berakhir Diceraikan Istri setelah Hasilnya Keluar

Dalam wawancaranya, Thanyathorn mengungkapkan bahwa pria yang menipunya bernama Rachan Sawattrak.

Ia pertama kali mengenal Rachan beberapa tahun lalu saat bekerja di Provinsi Chonburi.

Setelah bertahun-tahun tidak berkomunikasi, Rachan kembali menghubunginya melalui Facebook dan Line. Saat itu, ia mengaku sebagai tentara aktif yang bertugas di Komando Militer Daerah 36 di Kamp Phraya Phamuang.

Rachan membujuk Thanyathorn agar berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halamannya di Phetchabun.

Ia bahkan membawa Thanyathorn dan keluarganya untuk melihat tanah dan rumah di Distrik Khon San, Provinsi Chaiyaphum, yang diklaim sebagai miliknya.

Setelah itu, keduanya melangsungkan pernikahan secara adat dengan prosesi sederhana. Dari pihak keluarga Rachan, hanya ayahnya yang hadir.

Namun, setelah beberapa bulan hidup bersama dan Thanyathorn diketahui hamil, Rachan mulai menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.

Ia sering tidak pulang ke rumah, berdalih harus bermalam di kamp militer atau berjaga di pos. Ia juga kerap meminta uang dengan berbagai alasan, mulai dari biaya menjahit seragam karena konon telah naik pangkat menjadi kapten, hingga memasukkan uang ke rekening sebagai syarat pinjaman kesejahteraan.

Rachan berjanji akan mengembalikan uang tersebut, namun hingga kini tak pernah ditepati.

Ketika usia kehamilan Thanyathorn memasuki enam bulan, Rachan datang dan mengaku mengalami kecelakaan lalu lintas hingga menewaskan seorang anak.

Ia mengaku membutuhkan uang sebesar 60.000 baht untuk menyelesaikan masalah hukum.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved