Peningkatan Pendapatan Dorong PLN Masuk Fortune Global 500 Tempati peringkat ke-469 dunia

PT PLN (Persero) berhasil menembus daftar Fortune Global 500 tahun 2025 dan menempati peringkat ke-469 dunia

Editor: Aisyah Sumardi
Tribun Medan/HO
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat mendampingi petugas melakukan monitoring sistem kelistrikan secara digital. Inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi end-to-end yang dijalankan PLN dan terus memberikan dampak signifikan serta berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan. 

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - 31 Juli 2025 — PT PLN (Persero) berhasil menembus daftar Fortune Global 500 tahun 2025 dan menempati peringkat ke-469 dunia, didorong oleh pendapatan sebesar Rp545,4 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 11,9 persen dibanding tahun sebelumnya. Capaian ini menempatkan PLN sebagai satu-satunya perusahaan utilitas asal Indonesia yang masuk dalam daftar korporasi terbesar global.

 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut keberhasilan ini sebagai hasil dari konsistensi dan ketangguhan perusahaan dalam memperkuat daya saing di kancah internasional.

PT PLN (Persero) berhasil menembus daftar Fortune Global 500 tahun 2025
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata berkapasitas 1.000 megawatt (MW) yang berada di Kabupaten Purwakarta dan Bandung Barat, Jawa Barat ini merupakan wujud nyata transformasi PLN dalam mendukung transisi energi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

 

“Masuknya PLN ke dalam daftar Fortune Global 500 adalah bukti bahwa strategi transformasi yang kami jalankan membuahkan hasil. Ini bukan hanya pengakuan terhadap skala usaha kami, tetapi juga terhadap daya saing dan ketahanan bisnis PLN dalam menjawab dinamika global,” ujar Darmawan.

 

Ia menjelaskan, peningkatan pendapatan PLN didorong oleh volume penjualan listrik yang mencapai 306,22 terawatt hour (TWh) sepanjang 2024, naik 6,17 persen dibanding tahun sebelumnya. Konsumsi tenaga listrik tersebut setara dengan Rp353,17 triliun.

 

Penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 % , sektor bisnis 19 % , dan sektor lainnya 8 % . Konsumsi listrik rumah tangga tercatat tumbuh 6,62 % menjadi 130,43 TWh, sementara konsumsi sektor industri meningkat 4,17 % menjadi 92,28 TWh.

 

“Capaian ini tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah dalam menciptakan iklim investasi dan kebijakan energi yang kondusif, serta kepercayaan masyarakat yang terus mendorong kami untuk memberikan pelayanan terbaik,” kata Darmawan.

 

Darmawan menambahkan bahwa kinerja keuangan PLN juga ditopang oleh efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio bisnis yang adaptif terhadap dinamika pasar global.

 

“Kami menerapkan efisiensi menyeluruh tanpa mengurangi kualitas layanan. Melalui digitalisasi sistem, penguatan struktur keuangan, dan inovasi layanan pelanggan, kami berhasil meningkatkan produktivitas sekaligus menekan beban operasional,” tambahnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved