Beriita Viral

Setelah Demokrat Terseret Polemik Ijazah Palsu, Jokowi Puji SBY: Beliau Negarawan yang Baik

Jokowi menanggapi tudingan yang mengaitkan Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam polemik tuduhan ijazah palsu

Editor: Juang Naibaho
kompas.com/Dok Instagram Ani Yudhoyono in memoriam
SBY SAKIT - Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena sakit, pekan lalu. Jokowi menanggapi tudingan yang mengaitkan Partai Demokrat dan SBY dalam polemik tuduhan ijazah palsu yang menyeret namanya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pernyataan Jokowi tentang adanya "sosok besar" di balik isu tudingan ijazah palsu miliknya, menjadi bola liar.

Isu ini makin melebar setelah mencuatnya "partai biru" sebagai dalang polemik ijazah palsu Jokowi. Identitas "partai biru" ini pun mengarah ke Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan petinggi partai mercy lainnya langsung bereaksi menepis isu tersebut. 

Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang juga menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), juga merespons cepat dengan menyatakan ingin segera bertemu AHY untuk membahasnya.

Kini Jokowi muncul dan menanggapi tudingan yang mengaitkan Partai Demokrat dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam polemik tuduhan ijazah palsu yang menyeret namanya.

Jokowi dengan tegas membantah tudingan tersebut. 

Dia menyatakan tidak pernah menuding pihak manapun dari partai tertentu, apalagi SBY. 

"Enggak ada. Saya enggak pernah berbicara masalah warna, enggak pernah," tegas Jokowi di Solo, Kamis (31/7/2025). 

IJAZAH JOKOWI- Presiden RI ke 7, Joko Widodo kembali diterpa isu soal ijazah palsu, Sabtu (22/3/2025). Isu ini merebak di X atau Twitter sejak beberapa hari lalu.
IJAZAH JOKOWI- Presiden RI ke 7, Joko Widodo kembali diterpa isu soal ijazah palsu, Sabtu (22/3/2025). Isu ini merebak di X atau Twitter sejak beberapa hari lalu. (Twitter/X/Canva)

Ketika ditanya apakah ia mengetahui siapa sosok di balik polemik ini, Jokowi menyebut bahwa orang tersebut merupakan tokoh besar yang memiliki perlindungan. 

"Bukan enggak mengetahui, saya sampaikan ada orang besar yang membackup," ujarnya. 

Namun, Jokowi kembali menegaskan bahwa SBY tidak termasuk dalam sosok yang dimaksud.

Jokowi justru memuji SBY sebagai seorang negarawan. 

"Tapi sekali lagi jangan ada yang merasa tertuduh. Apalagi sekelas Pak SBY enggak lah. Beliau adalah negarawan yang baik," ucapnya.

Ia juga memastikan bahwa dirinya tidak pernah menyebut bahwa orang yang membackup polemik ini berasal dari partai politik mana pun.

"Saya tidak pernah mengatakan itu," tegas Jokowi. 

Munculnya Isu Partai Biru

Isu partai biru muncul tak lama setelah menyatakan adanya sosok kuat di balik isu tudingan ijazah palsu miliknya.

Pernyataan itu makin melebar setelah Sekjen Peradi Bersatu sekaligus pelapor Roy Suryo dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, Ade Darmawan, diundang dalam wawancara bersama Kompas TV. 

Ade menyebut tidak bisa menuduh langsung siapa sosok yang dimaksud Jokowi itu. 

Meski begitu, Ade meminta agar publik melihat baju yang dia kenakan terkait dalang isu ijazah palsu Jokowi. 

Dalam tayangan itu, Ade sedang memakai baju biru. 

"Nah kalau ini kita tidak bisa langsung menuduh ya, mungkin di sini dugaan-dugaan saja. Tetapi saya tidak bisa langsung menjurus ke sana. Tetapi dengan tampilan saya, mungkin teman-teman Kompas TV dan teman-teman pemirsa dari Kompas seluruh Indonesia sudah melihat saya tampilan hari ini saya berbaju apa," kata Ade, seperti dikutip dari Kompas TV pada Senin (28/7/2025) dini hari. 

"Sisa men-challenge saja, mencari pemikiran sendiri, berpikir masyarakat sendiri, bahwa siapa kira-kira dalangnya. Saat ini saya berbaju apa? Nah itu mungkin salah satu clue yang bisa saya sampaikan," imbuhnya.

Isu ini direspons cepat petinggi Partai Demokrat. AHY menyebutnya sebagai fitnah. 

"Itu fitnah, fitnah besar," kata AHY kepada wartawan di Lombok Barat, Minggu (27/7/2025). 

Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, turut membantah tudingan yang mengaitkan partai berlambang mercy itu sebagai pihak di balik tuduhan terhadap Jokowi. 

"Tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar. Istilah 'partai biru' yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya inisiatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik kami," kata Herzaky.

Tanggapan lebih keras disampaikan Yan Harahap, Sekretaris II Badan Riset dan Inovasi Strategis (BRAINS) DPP Partai Demokrat.

Yan meminta Jokowi tak banyak berspekulasi soal siapa dalang di balik isu ijazah

Apalagi, menyebut sosok 'orang besar' yang justru menimbulkan polemik di masyarakat

Menurut Yan, Jokowi terlihat mulai berinsinuasi dengan mencurigai ada agenda besar di balik polemik ijazah palsu. 

"Menjawab pertanyaan publik dengan insinuasi justru menguatkan kesan bahwa ada yang belum beres. Kalau memang semuanya sah, kenapa tidak dibuka secara terang?" kata Yan di Jakarta, Selasa (29/7/2025)

"Menolak menunjukkan ijazah asli, tapi malah menyebut ada ‘orang besar’ di balik polemik. Mungkin ini yang disebut strategi ‘lempar batu, sembunyi ijazah’," sambungnya.

Ia pun mempertanyakan apakah kondisi yang terlihat mulai berinsinuasi itu disebabkan oleh penyakit yang diderita Jokowi semakin parah.

"Pak Jokowi ini terlihat mulai berinsinuasi. Ada apa? Apakah penyakitnya makin parah, hingga bermetastasis menjadi berinsinuasi? Semoga tidak," katanya.

Lebih lanjut, Yan merespons cuitan pengguna X lain yang menyebut pernyataan Jokowi yang mencurigai ada agenda besar di balik polemik ijazah palsu telah menuduh Partai Demokrat dan SBY sebagai penggerak.

Yan menyarakan, perilaku insinuasi dalam komunikasi politik menunjukkan kelemahan argumen substantif. 

Ia menegaskan, SBY dan Partai Demokrat memiliki rekam jejak panjang dalam menjaga demokrasi dan etika politik.

Ia juga menyentil sosok yang sedang kehilangan pijakan narasi saat ini.

"Publik yang cerdas tahu siapa yang sedang panik dan kehilangan pijakan narasi," tuturnya.

Yan pun menyampaikan langkah yang akan ditempuhnya jika ada pihak yang mempertanyakan ijazah dirinya. 

Yan menyampaikan, cara untuk mengakhiri polemik ijazah palsu ialah dengan menunjukkan ijazah asli ke publik.

"Tinggal tunjukkan. Selesai perkara. Semua adem, tenteram dan damai Indonesiaku," kata dia. (*/tribunmedan.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved