Berita Nasional

Insinuasi Jokowi Membuat Demokrat Geram, Sebut Lempar Batu Sembunyi Ijazah: Penyakitnya Makin Parah?

Politikus Partai Demokrat Yan Harahap meminta Presiden ketujuh RI Joko Widodo tak banyak berspekulasi

|
Kolase Tribun Medan
POLEMIK IJAZAH- Politikus Partai Demokrat Yan Harahap menyayangkan sikap Jokowi yang melempar isu liar soal adanya tokoh besar di balik polemik Ijazah 

Yan menyarakan, perilaku insinuasi dalam komunikasi politik menunjukkan kelemahan argumen substantif. Ia menegaskan, SBY dan Partai Demokrat memiliki rekam jejak panjang dalam menjaga demokrasi dan etika politik.

Ia juga menyentil sosok yang sedang kehilangan pijakan narasi saat ini.

"Publik yang cerdas tahu siapa yang sedang panik dan kehilangan pijakan narasi," tuturnya.

Yan pun menyampaikan langkah yang akan ditempuhnya jika ada pihak yang mempertanyakan ijazah dirinya. Yan menyampaikan, cara untuk mengakhiri polemik ijazah palsu ialah dengan menunjukkan ijazah asli ke publik.

"Tinggal tunjukkan. Selesai perkara. Semua adem, tenteram dan damai Indonesiaku," kata dia.

POLEMIK IJAZAH- Politikus Partai Demokrat Yan Harahap menyayangkan sikap Jokowi yang melempar isu liar soal adanya tokoh besar di balik polemik Ijazah
POLEMIK IJAZAH- Politikus Partai Demokrat Yan Harahap menyayangkan sikap Jokowi yang melempar isu liar soal adanya tokoh besar di balik polemik Ijazah (Kolase Tribun Medan)

Demokrat pertimbangkan tempuh jalur hukum

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menanggapi tuduhan bahwa Partai Demokrat, sebagai “Partai Biru,” berada di balik isu ijazah palsu Presiden Jokowi.

Dia menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan fitnah keji, sesat, dan upaya adu domba politik yang tidak berdasar.

“Kami dari Partai Demokrat menanggapi dengan tegas tuduhan bahwa ‘partai biru’ adalah dalang di balik isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Tuduhan ini adalah fitnah keji, tidak berdasar, dan merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadap institusi politik yang sah. Kami menolak keras segala bentuk politisasi kebohongan demi kepentingan sempit,” ungkapnya.

“Partai Demokrat tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan isu tersebut. Saudara Roy Suryo bukan lagi bagian dari Partai Demokrat sejak tahun 2019. Pernyataannya adalah sikap pribadi dan tidak mencerminkan pandangan atau kebijakan partai,” lanjutnya.

Ibas menilai bahwa upaya mengaitkan Partai Demokrat dengan isu ijazah palsu merupakan bagian dari manuver politik yang tidak sehat.

“Upaya untuk mengaitkan Demokrat dengan isu ini adalah manuver politik kotor yang berpotensi memecah belah bangsa, menyesatkan publik, dan mencederai nilai-nilai demokrasi,” tegasnya.

Edhie Baskoro, yang juga Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, pun meminta kepada seluruh pihak untuk berhenti menyebarkan tuduhan tanpa bukti. 

“Kami meminta kepada semua pihak untuk berhenti menyebarkan tuduhan tanpa bukti. Jika ada permasalahan hukum terkait dokumen atau identitas pribadi siapa pun, serahkan dan percayakan sepenuhnya kepada institusi penegak hukum, bukan pada opini liar dan framing media sosial.”

“Kami mendukung demokrasi yang sehat, beradab, dan berlandaskan kebenaran serta keadilan. Kami juga mendorong Presiden Jokowi dan pihak-pihak terkait untuk membuka ruang klarifikasi secara baik agar tidak ada ruang bagi adu domba, fitnah, dan penggiringan opini sesat.”

EBY, wakil rakyat dari Partai Demokrat, juga menegaskan bahwa partainya tengah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang secara sengaja mencemarkan nama baik partai.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved