PSMS Medan
Sudah 9 Pelatih Gagal Naikkan PSMS Medan ke Super League, Sanggupkah Kas Hartadi Bawa Promosi?
Kini giliran Kas Hartadi yang bertugas membawa PSMS Medan promosi ke Super League musim depan.
Penulis: Ilham Fazrir Harahap | Editor: Ilham Fazrir Harahap
TRIBUN-MEDAN.com - Sebanyak sembilan pelatih sudah gagal membawa PSMS Medan untuk naik ke Liga 1 atau Super League sejak degradasi 2018.
Kini giliran Kas Hartadi yang bertugas membawa PSMS Medan promosi ke Super League musim depan.
Kas Hartadi baru saja resmi menjadi nahkoda tim PSMS Medan untuk mengarungi kompetisi Liga 2 atau Championship musim 2025/2026.
Pelatih berusia 54 tahun itu pun sudah berada di Kota Medan sejak Minggu (27/7) untuk menukangi tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
Kas Hartadi sempat manampakkan dirinya saat ikut bersama rombongan Manajemen PSMS Medan dan rombongan Gubernur Sumatra Utara, serta PSSI dalam meninjau kesiapan Stadion Utama Sumatra Utara.
Baca juga: PSMS Medan Bakal Pindah Tempat Latihan di Siosar, Dikasih Fasilitas Lengkap Gubernur Bobby
Sejatinya Manajemen PSMS Medan, mau memperkenalkannya kepada publik, namun sudah bocor duluan. Mau tak mau Manajemen PSMS Medan pun mengumumkannya saat meninjau Stadion Utama Sumatera Utara.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada manajemen PSMS yang percaya kepada saya untuk melatih PSMS," kata Kas Hartadi kepada awak medi, Minggu (27/7).
Setelah resmi berada di Kota Medan, Kas Hartadi menyampaikan bahwa dirinya akan segera mempersiapkan tim secepat mungkin.
"Jadi untuk persiapan mungkin dalam waktu dekat kita mulai persiapan," ujarnya.
Disinggung alasan mau menerima pinangan PSMS Medan, Hartadi menyebutkan, sebagai pelatih profesional dirinya ingin membawa PSMS Medan kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia.
"Yang pasti kita profesional. Semoga saya bisa bekerja dengan baik, bisa membawa PSMS lolos Liga 1," tuturnya.
Baca juga: Media Vietnam Girang Final Piala AFF U-23 2025 Pakai VAR, Tuduh Timnas U-23 Indonesia Main Curang
Lebih lanjut, soal komposisi pemain, Kas Hartadi menyebutkan bahwa pihaknya sudah mendata nama, dan tinggal memanggil pemain tersebut. Namun, Kas Hartadi masih enggan menyebutkan calon pemainnya.
"Kita banyak sekali pemain, tinggal kita pilih yang terbaik saja," ujarnya.
Ia juga optimistis bisa membawa PSMS Medan kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia. Apalagi, katanya, saat ini PSMS Medan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
"Ya, kita harus optimis. Apalagi didukung oleh Bapak Gubernur, semua difasilitasi untuk PSMS, " pungkasnya.
Baca juga: Suporter Optimistis Pelatih Kas Hartadi Bawa PSMS ke Liga 1
9 Pelatih Gagal Bawa PSMS ke Liga 1
Sejak PSMS degradasi ke Liga 2 pada tahun 2018, tidak ada pelatih yang bisa membawa tim ini untuk promosi.
Teranyar, Nil Maizar tercatat menjadi orang ke-9 yang menukangi klub berjuluk Ayam Kinantan itu sejak degradasi.
Nil Maizar gagal membawa PSMS Medan naik ke Liga 1.
Sebelumnya, sebagian besar pelatih tidak mendampingi selama satu musim penuh. Separuh musim sudah dipecat lantaran kurang memuaskan performa PSMS.
Seperti Ridwan Saragih, di tengah jalan digantikan oleh Mukson.
Kini Kas Hartadi menjadi pelatih ke-10 yang bakal menukangi PSMS Medan. Sanggupkah Kas Hartadi membawa PSMS naik ke Super League atau sama saja?
Menarik dinanti pekerjaan Kas Hartadi memimpin PSMS Medan yang akan berlaga di kompetisi kasta kedua yakni Championship.
Berikut daftar nama pelatih PSMS sejak degradasi:
1. Abdul Rahman Gurning
2. Jafri Sastra
3. Philip Hansen
4. Gomes de Oliveira
5. Ansyari Lubis
6. I Putu Gede
7. Ridwan Saragih
8. Miftahudin Mukson
9. Nil Maizar
Profil Kas Hartadi
Profil Kas Hartadi pelatih baru PSMS Medan untuk mengarungi Kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2025/2026.
Kas Hartadi akan menahkodai klub berjuluk Ayam Kinantan itu, setelah Nil Maizar gagal membawa PSMS Medan promosi ke Liga 1 musim lalu.
Kas Hartadi merupakan pelatih yang sudah tidak asing di kompetisi Liga Indonesia, khususnya Liga 2.
Ia merupakan mantan pelatih PSKC Cimahi di Liga 2 musim 2024/2025.
Selain itu, Kas Hartadi juga dikenal sebagai mantan pemain Timnas Indonesia yang memiliki julukan Si Kijang. Julukan tersebut didapat Hartadi karena memiliki kecepatan dalam berlari.
Bahkan, Hartadi pernah menuai sorotan saat memperkuat Skuat Timnas Indonesia 1991 saat meraih medali emas Sea Games.
Setelah memutuskan gantung sepatu, Kas Hartadi pun memilih menjadi pelatih.
Dengan low profil dan murah senyumnya, Kas Hartadi memiliki catatan apik dalam menahkodai klub-klub besar.
Berdasarkan transfermarkt.co.id, Kas Hartadi mengawali karirnya sebagai asisten pelatih Sriwijaya FC pada tahun 2009. Hartadi bertahan di posisi tersebut hingga tahun 2011.
Karinya pun semakin mentereng setelah, ia ditetapkan sebagai pelatih kepala di klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Kas Hartadi dipercaya menjadi Nahkoda Sriwijaya FC di tahun 2011 hingga 2013.
Saat menukangi Sriwijaya FC, karier Hartadi semakin bersinar setelah berhasil meraih
gelar juara ISL pada musim 2012.
Setelah membawa Sriwijaya FC meraih juara, di musim 2013-2014, Hartadi memilih untuk hengkang ke Persikabo Bogor.
Selanjutnya, ia kembali berlabuh ke tim Persik Kediri di musim 2016. Namun, Kad Hartadi tak bertahan lama di Kalteng Putra.
Ia kembali berkelana ke tim lain, yakni Kalteng Putra di musim 2017-2018.
Bersama Kalteng Putra, Kas Hartadi kembali meraih prestasi membanggakan.
Dirinya sukses membawa Kalteng Putra promosi ke Liga 1, setelah meraih peringkat ke-3 di Liga 2.
Sukses bersama Kalteng Putra, Kas Hartadi hengkang dan berlabuh bersama Sriwijaya FC untuk musim 2019.
Pada waktu itu, ia juga mendapat tawaran dari tiga klub lain. Namun, dirinya lebih memilih Sriwijaya FC.
Apalagi, dirinya memiliki sebuah ikatan istimewa dengan Sriwijaya FC, setelah sebelumnya pernah membawa Sriwijaya FC menjadi juara Liga Super Indonesia (ISL) 2011-2012.
Kemudian, di musim 2021, Kas Hartadi kembali hengkang, dan didapuk menjadi pelatih Dewa United.
Dengan pengalaman dan ilmu yang dimilikinya, Kas Hartadi kembali menorehkan prestasi. Ia berhasil membawa Dewa United promosi ke Liga 1 Indonesia setelah finis di peringkat ke-3 Liga 2.
Saat itu, sebenarnya Kas Hartadi mau diperpanjang melatih Dewa United, namun akibat terhalang lisensi, ia pun tak bisa melanjutkan kontraknya di Dewa United.
Karena saat itu, Kas Hartadi masih berlisensi A AFC. Sementara untuk kompetisi Liga 1 2021/2022, pelatih harus mengantongi lisensi AFC Pro.
Hal ini pun membuat Kas Hartadi untuk menjalani kursus kepelatihan AFC Pro.
Nama Kas Hartadi masuk dalam daftar kursus kepelatihan PSSI per 28 November 2022 lalu.
Setelah memiliki Lisensi AFC Pro, Hartadi pun didapuk menjadi pelatih PSIM Jogja musim 2023-2024.
Saat itu, Kas Hartadi gagal membawa PSIM Jogja promosi ke Liga 1.
Karena, PSIM hanya finis di peringkat ke-3 babak play off promosi, dan gagal melaju ke babak semifinal Liga 2.
Kemudian, pada musim lalu, Kas Hartadi melatih PSKC Cimahi. Saat itu, ia cukup mentereng dengan membawa PKSC Cimahi lolos babak play-off promosi setelah finis di peringkat ke-2.
Namun, pada perebutan tiket promosi, Kas Hartadi hanya mampu membawa PKSC Cimahi finis di peringkat ke-3 grup X, dan gagal melaju ke babak semifinal Liga 2.
Dengan catatan mentereng ini, Kas Hartadi menjadi angin segar bagi PSMS Medan menatap Liga 2 Indonesia musim depan.
(/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Threads dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Raih Hasil Buruk dalam 4 Laga Terakhir, Fans Soroti Ketajaman PSMS Medan dan Minta Perubahan |
|
|---|
| Tahan Imbang PSMS 1-1, PSPS Pekanbaru Pulang dengan Rasa Syukur |
|
|---|
| Kehilangan Fokus Jadi Faktor PSMS Medan Harus Puas Berbagi Poin dengan PSPS Pekanbaru |
|
|---|
| Gol Vitor Barata Selamatkan PSMS dari Kekalahan Kontra PSPS Pekanbaru, Laga Berakhir Skor 1-1 |
|
|---|
| PSMS Medan Mendominasi Namun Tumpul, Skor Kacamata Akhiri Babak Pertama Kontra PSPS Pekanbaru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tangkapan-Layar-wawancara-Kas-Hartadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.