Medan Terkini
Pengemudi Innova Maut di Medan Ternyata juga Terlibat Tabrak Lari di Jalan Ringroad
Pengemudi mobil Toyota Kijang Innova yang menyebabkan kecelakaan maut di Jalan Kapten Sumarsono, menewaskan dua pengendara wanita.
Penulis: Haikal Faried Hermawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pengemudi mobil Toyota Kijang Innova yang menyebabkan kecelakaan maut di Jalan Kapten Sumarsono, menewaskan dua pengendara wanita, ternyata juga terlibat insiden tabrak lari di Jalan Ringroad, Medan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Medan, AKBP I Made Parwita.
Kronologi Kejadian di Jalan Ringroad
Peristiwa tabrak lari di Jalan Ringroad terjadi pada Minggu, 27 Juli 2025, sekitar pukul 08.39 WIB.
Rekaman CCTV menunjukkan sebuah mobil Toyota Kijang Innova berwarna krem melaju dengan kecepatan tinggi.
Mobil tersebut menabrak seorang pengendara sepeda motor dari arah belakang hingga terjatuh, kemudian langsung melarikan diri tanpa bertanggung jawab.
Korban tabrak lari tersebut adalah suami dari Laila.
Laila menjelaskan bahwa suaminya baru saja mengantarnya bekerja dan sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya sendiri.
"Saat itu, suami saya jalan biasa saja karena tidak terlalu terburu-buru, ada mobil juga yang baru selesai belok di tikungan. Tiba-tiba ada mobil dari belakang menabrak sepeda motor suami saya, lalu dia tabrak lari begitu saja tanpa pertanggungjawaban," ujar Laila saat dikonfirmasi Tribun Medan melalui Instagram pada Minggu (27/7/2025).
Laila menduga pengemudi mobil tersebut adalah orang yang sama dengan pelaku tabrak lari yang menewaskan dua wanita di Jalan Kapten Sumarsono.
"Tapi setelah kami selidiki, mobil tersebut datang dari arah Binjai. Kami tidak bisa main hakim sendiri, kami harus mencari bukti yang kuat lagi," tambahnya.
Kondisi Korban dan Proses Hukum
Akibat insiden tabrak lari di Jalan Ringroad, suami Laila mengalami luka serius.
"Kepala suami saya berdarah, jidatnya dijahit, giginya patah, bibirnya pecah, dan badannya memar semua," ungkap Laila prihatin.
Laila dan suaminya telah mendatangi Kantor Satlantas Polrestabes Medan untuk membuat laporan polisi.
Secara terpisah, AKBP I Made Parwita membenarkan adanya kesamaan ciri-ciri mobil yang terlibat dalam kedua insiden tersebut.
"Saat ini kami sedang menggali rekaman CCTV dan meminta keterangan saksi. Korban yang di Ringroad sudah datang ke kantor untuk dimintai keterangan. Untuk kecelakaan yang menewaskan dua wanita ini, laporan kepolisiannya akan terpisah," jelas AKBP I Made saat dikonfirmasi Tribun Medan via WhatsApp.
Pengemudi mobil Toyota Kijang Innova tersebut telah diamankan dan sedang dalam proses penyelidikan di Kantor Satlantas Polrestabes Medan.
Ia akan ditahan pada Senin (28/7/2025) hari ini karena sudah melewati batas 1x24 jam.
Made menambahkan, pengemudi Innova akan dijerat dengan dua pasal, yaitu Pasal 310 ayat (4) dan Pasal 311 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), yang mengatur sanksi pidana bagi pelaku kecelakaan lalu lintas.
Dua Gadis, Sri Tambunan dan Dita Silaban Tewas di Tempat
Tragedi kecelakaan merenggut dua korban jiwa, yakni Sri Tambunan (20) dan Dita Silaban (14).
Kedua perempuan itu sempat menjadi korban tabrak lari di Jalan Kapten Sumarsono, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Minggu (27/7/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Beruntung, warga berhasil mengejar pelaku yang mengendarai mobil Innova bernopol BK 1453 RG tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribunmedan.com, korban Sri Tambunan adalah warga Jalan Penampungan, Kecamatan Medan Helvetia, sedangkan Dita Silaban warga Jalan Kapten Sumarsono.
Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka berat di bagian kepala.
Kronologi kecelakaan maut ini terjadi setelah Sri Tambunan dan Dita Silaban selesai beribadah di gereja yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Kedua korban yang mengendarai sepeda motor Honda Beat berplat BK 3432 AGC, melintas di Jalan Kapten Sumarsono.
Dari arah yang sama, mobil Toyota Innova melaju kencang dan menabrak sepeda motor korban.
Kedua korban terpental di tengah jalan dan meninggal dunia.
Tanpa rasa iba sedikit pun, sopir Innova itu malah tancap gas berupaya melarikan diri.
Hal ini membuat geram warga sekitar dan pengendara yang ada di lokasi.
Mereka pun berupaya mengejar dan berhasil mengamankan sopir tersebut.
Sopir itu sempat jadi bulan-bulanan warga, sebelum diamankan polisi ke Mapolsek Medan Helvetia.
Sementara itu, orang tua korban yang datang ke lokasi histeris dan bahkan ada yang pingsan tak kuasa menahan kesedihan.
Polisi segera mengevakuasi jenazah ke rumah sakit umum untuk keperluan visum.
Saksi mata, Zulhajib, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
“Saat itu kedua korban berboncengan, baru pulang dari gereja, dan hendak menyeberang jalan. Tiba-tiba minibus melaju kencang dari arah yang sama dan langsung menabrak,” ujarnya.
Benturan keras membuat kedua korban terpental ke aspal.
Sopir minibus langsung kabur, namun Zulhajib dan warga mengejar hingga sekitar dua kilometer.
“Dari awal sudah kelihatan mobil itu nyelip-nyelip, oleng. Setelah nabrak, kabur. Saya kejar sampai Graha Metropolitan, mobilnya saya salip dan kami tangkap,” tambahnya.
Petugas kepolisian yang mencoba mengamankan pelaku sempat kewalahan menghadapi massa yang marah.
Sopir minibus itu bahkan sempat dipukuli puluhan warga.
Akhirnya, dengan bantuan personel tambahan, pelaku berhasil diamankan ke Mapolsek Medan Helvetia.
Kasus kecelakaan ini kini ditangani Unit Laka Satlantas Polrestabes Medan dan masih dalam proses penyelidikan.
Kasatlantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita mengatakan, kedua korban baru selesai ibadah gereja.
"Sepeda motor itu dikendarai oleh Sri Tambunan, dan penumpang bernama Dita Silaban. Keduanya baru selesai ibadah gereja. Keduanya ditabrak dari belakang hingga terjatuh dan meninggal di lokasi kejadian," kata AKBP I Made Parwita dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (27/7/2025).
Parwita menambahkan, pengemudi mobil Toyota Innova itu langsung melarikan diri setelah menabrak kedua korban.
Namun, warga berhasil mengejar dan mengamankan sopir tersebut.
Ia mengatakan, Sri Tambunan adalah seorang mahasiswa.
Korban mengalami luka di bagian kepala, luka lecet di bagian dagu, kening sebelah kiri luka robek dan meninggal dunia.
Sementara Dita Silaban merupakan seorang pelajar.
Dita mengalami luka lecet pada bagian pipi kanan, luka memar pada bagian kepala, luka lecet pada bagian tangan kanan dan meninggal dunia.
Sri Tambunan dikabarkan guru sekolah minggu di gereja, sedangkan Dita adalah muridnya.
Sebelum kejadian nahas itu, Sri Tambunan ingin mengantarkan muridnya itu pulang k e rumah.
(cr9/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pameran Foto & Lukis Hidupkan Jejak Candi Kuno Sumatera Utara, Tampilkan 28 Karya Seniman Medan |
|
|---|
| Tak Kapok Bolak Balik Masuk Penjara, Pencuri Mobil Pengunjung Hotel di Medan Ditangkap |
|
|---|
| Semarak KG Cup 2025 di Medan, Menjadi Ajang Kebersamaan Karyawan Antarunit |
|
|---|
| Cacing Tanah Ditemukan dalam MBG Siswa di SMAN 6 Medan, Disdik Sumut Minta Pengawasan Diperketat |
|
|---|
| Dalam Sebulan, 48 Bandit Jalanan Ditangkap Polres Pelabuhan Belawan dan Satu Ditembak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lakalantas-di-Medan_pengemudi-innova-maut-di-Medan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.