Berita Internasional

Tidak Terima Diputusin, Mantan Tentara Ini Cekik Pasangannya hingga Tewas dengan Kabel Catok Rambut

Sebuah kejadian mengerikan terjadi pada seorang wanita usai ia mengatakan ingin mengakhiri hubungan dengan kekasihnya.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Mirror.co.uk
DIBUNUH KEKASIH: Foto korban. Wanita ini ingin putus namun pasangannya tidak terima dan berujung membunuhnya dengan kabel catok rambut, pelaku malah mengaku korban meninggal karena bunuh diri. 

"Ini bukan bunuh diri," jelasnya.

Ironisnya, Keith mendeskripsikan dirinya sebagai ayah tiga anak yang terhormat dan cerdas yang tidak akan pernah melakukan KDRT.

Selain itu, pria tersebut menggambarkan Kirsty secara buruk dengan mengatakan bahwa wanita tersebut bisa menjadi empat orang yang berbeda dalam satu hari terutama setelah mengonsumsi alkohol dan kokain secara berlebihan.

Dan hal tersebutlah yang menurutnya membuat hubungan mereka menjadi tidak sehat.

Sedangkan ibunya Kirsty mendeskripsikan pria yang telah membunuh putrinya tersebut sebagai orang yang tidak ia suka dan percaya.

Ketika ditanya apakah kira-kira Kirsty yang merupakan ibu yang memiliki anak bernama Evan (14 tahun) itu benar-benar melakukan bunuh diri, sang ibu menepis pertanyaan tersebut.

"Dia melakukan segalanya untuk putranya."

"Dia tidak akan pernah meninggalkannya. Dia tidak akan pernah melakukan itu padanya," jawabnya dengan marah.

Pernah Mencekik Wanita Lain 


Untuk menguatkan kasus tersebut, jaksa Spanyol bermaksud mewawancarai setidaknya dua mantan rekan Keith.

Dan salah seorang wanita mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Irish Independent bahwa Keith telah mencoba mencekiknya dalam sebuah insiden di sebuah properti di Co Meath beberapa tahun lalu.

Jaksa penuntut umum telah menuntut hukuman penjara 20 tahun bagi pria tersebut.

Keputusan hukuman,oleh hakim yang memimpin sidang Byrne di pengadilan kota Tarragona, Spanyol timur, menyatakan ia bisa kembali bebas di jalanan dalam waktu sekitar sepuluh tahun.

Adapun pengacara pembela Byrne, Jordi Cabre, telah meminta pembebasan kliennya sebelum putusan juri.

Ia juga kemudian meminta hakim untuk menjatuhkan "hukuman minimum" berdasarkan hukum Spanyol.

Pembunuh tersebut dibawa keluar dari pengadilan dengan tangan diborgol.

Ia telah menjadi narapidana hampir dua tahun setelah ditahan di penjara sejak penangkapannya

Hakim menunda penjatuhan hukuman, sebagaimana prosedur yang biasa dilakukan di Spanyol.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved