Perang Thailand vs Kamboja
Thailand Babak Belur Imbas Perang vs Kamboja, Banyak Wisata Tutup hingga Mata Uang Baht Anjlok
Baku tembak yang mewarnai konflik Thailand vs Kamboja yang dimulai Kamis (24/7/2025) kemarin
Itu terjadi setelah Menteri Keuangan Thailand Pichai Chunhavajira mengatakan pada hari Selasa bahwa negara itu hampir mencapai kesepakatan dengan AS untuk menurunkan tarif 36 persen yang terancam atas barang-barangnya sebelum batas waktu 1 Agustus 2025.
Thailand juga mengharapkan tarif yang lebih mendekati negara-negara tetangga.
Penguatan baht memberi tekanan pada otoritas untuk mengekang kekuatannya guna melindungi pendorong ekonomi negara berupa pariwisata dan ekspor.
"Bank of Thailand (BoT) akan terus mewaspadai volatilitas yang berlebihan," kata Christopher Wong, ahli strategi valuta asing senior di Oversea-Chinese Banking Corporation di Singapura.
"Penembusan level resistance di 32 hingga 32,1 baht per dolar dapat memberikan dorongan lebih bagi mata uang tersebut," kata Wong.
Pada awal Juli 2025, cadangan devisa Thailand naik ke rekor $263 miliar.
Sebagian karena pejabat meningkatkan intervensi mereka untuk memperlambat apresiasi baht.
Meredanya ketegangan antara dua mitra dagang terbesar Thailand — Amerika Serikat dan Tiongkok — juga meredakan kekhawatiran investor.
Dana global telah menggelontorkan dana bersih sebesar $345 juta ke dalam ekuitas Thailand pada bulan Juli, tepat di jalur untuk aliran masuk bulanan pertama dalam 10 bulan.
Pada hari Rabu ini saja, dana global menggelontorkan dana sebesar copy39 juta ke dalam saham, aliran masuk harian terbesar dalam 10 bulan.
Baht juga didukung oleh harga emas yang mendekati rekor tertinggi.
Hal ini mengingat status negara ini sebagai pusat perdagangan utama untuk logam mulia di Asia.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/perang-thai-kamboja-tribunmedan.jpg)