Berita Viral

Sekolah Cuek Saat Siswanya Meninggal, Dedi Mulyadi Marahi Kepsek SMAN 6 Garut, Wali Kelas Panik

Bahkan sekedar karangan bunga atau ucapan bela sungkawa via chat juga tidak dilakukan oleh Kepsek dan wali kelas P.

YouTube Dedi Mulyadi
TAK MELAYAT - Kepala Sekolah SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi malah menyalahkan ibu korban saat ditegur Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dadang menunjuk ibu korban saat ditanya alasan kenapa tidak melayat siswanya yang tewas mengakhiri hidup beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sekolah cuek saat siswanya meninggal dunia, Dedi Mulyadi marahi Kepsek SMA 6 Garut.

Sementara wali kelas siswa tersebut panik.

Kasus siswa SMAN 6 Garut, P yang meninggal dunia akhiri hidup masih jadi sorotan.

Baca juga: MOTIF Serma TNI Tengku Dian Anugerah Nekat Membunuh Istrinya, Astri Gustina Ayu Yolanda

P diduga mengakhiri hidup karena perundungan yang dilakukan teman-temannya dan guru di sekolah.

Kepala sekolah SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi dicopot karena kasus ini. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun memimpin mediasi antara sekolah dan keluarga P.

Baca juga: Respons Gubsu Bobby Nasution soal Eks Pj Sekda Sumut Effendy Pohan Dipanggil KPK

Saat mediasi terkuak sekolah bak cuek saat ada siswanya meninggal.

Tak ada ucapan bela sungkawa maupun karangan bunga.

Dadang bahkan menunjuk ibu korban saat ditanya alasan kenapa tidak melayat siswanya yang tewas mengakhiri hidup beberapa waktu lalu.

Rupanya bukan hanya diduga membully siswa SMA berinisial P (16), sekolah juga tidak datang saat korban meninggal dunia.

Bahkan sekedar karangan bunga atau ucapan bela sungkawa via chat juga tidak dilakukan oleh Kepsek dan wali kelas P.

Sekolah Cuek Saat Siswanya Meninggal, Dedi Mulyadi Marahi Kepsek SMAN 6 Garut, Wali Kelas Panik
TAK MELAYAT - Kepala Sekolah SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi malah menyalahkan ibu korban saat ditegur Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dadang menunjuk ibu korban saat ditanya alasan kenapa tidak melayat siswanya yang tewas mengakhiri hidup beberapa waktu lalu.


Hal itu diungkap oleh keluarga P saat mediasi dengan pihak sekolah yang difasilitasi oleh Dedi Mulyadi.

Keluarga kecewa lantaran pihak sekolah seperti tidak peduli dengan korban.

Saat korban sakit selama satu bulan pun, wali kelas dan teman-teman satu kelas P tak ada yang menjenguk.

Padahal lokasi rumah sakit tempat P dirawat itu tak jauh dengan sekolah.

Baca juga: Tidur di Rumah Wanita Lain, Oknum Polisi Tanjungbalai Digerebek Istri Sah

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved