Profil Fuad Plered, Keturunan Walisongo yang Jalani Sanksi Adat Usai Dilapor Hina Pendiri Alkhairaat

TRIBUN-MEDAN.COM,- Muhammad Fuad Riyadi atau Fuad Plered, ulama muda yang berstatus sebagai terlapor kasus dugaan penghinaan dan ujaran kebencian terhadap pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Al Jufri (Guru Tua) jalani sanksi adat.

Sanksi adat itu berupa pembayaran denda kepada pihak yang dirugikan.

Denda tersebut berupa lima ekor kerbau sebagai pengganti leher, lima lembar kain kafan, lima dulang tempat kepala, lima bilah kelewang/parang adat, lima mangkok adat, lima buah piring bermotif daun kelor, serta 99 riyal untuk sedekah bagi pedagang kaki lima.

Baca juga: Profil Sister Hong, Lelaki Bibir Jontor Nyaru Jadi Wanita, Bayarannya Minyak Goreng

Dalam kasus ini, Fuad Plered juga dilaporkan ke polisi.

Ia dilaporkan ke Polda Sulawesi Tengah dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/76/IV/2025/SPKT/Polda Sulawesi Tengah tanggal 07 April 2025.

Laporan itu terkait dugaan perbuatan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 28 ayat (2) jo. Pasal 45A ayat (2) UU No. 1 Tahun 2024 Perubahan Kedua Atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 4 huruf b angka 1, angka 2 atau angka 3 jo. Pasal 16 UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Lalu, seperti apa profil Fuad Pleret ini?

Baca juga: Profil dan Agama Iris Wullur, Model yang Namanya Terseret Prahara Rumah Tangga Kusuma Anggraini

Profil Fuad Plered

Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Plered adalah seorang seorang kiai dan ulama kharismatik asal Wonokromo, Bantul, Yogyakarta.

Ia lahir pada 8 Oktober 1970 dari pasangan H. Ahmad Abdul Bakdi dan Hj. Siti Muyassarotul Maqosid.

Fuad Plered berasal dari garis keturunan ulama dan Walisongo, dengan nasab yang bersambung hingga Sunan Ampel dan Sunan Bonang.

Baca juga: Profil Kompol Arif Purnama Oktora, Suami Kusuma Anggraini Cucu Pendiri Mustika Ratu

Dari pihak ibu, ia juga keturunan Kiai Sangidu dan Kiai Kholil Wonokromo, yang memiliki hubungan darah dengan tokoh kesultanan Yogyakarta seperti Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I).

Selama ini, Fuad Plered tidak hanya dikenal sebagai pendakwah, tapi juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Fatihah di Pleret, Bantul, yang didirikan sekitar tahun 2000 setelah diperintahkan oleh Abuya Dimyati Banten, mursyid tarekat yang sangat dihormati.

Pesantren ini kini menjadi pusat pembinaan santri dengan pendekatan fiqih, tafsir, sunah, dan tasawuf berdasarkan kitab-kitab ulama salaf seperti Imam al-Ghazali dan Imam Nawawi.

Baca juga: Profil Kompol Arif Purnama Oktora, Suami Kusuma Anggraini Cucu Pendiri Mustika Ratu

Selain sebagai kiai dan pendakwah, Fuad Plered juga dikenal sebagai seniman multitalenta yang aktif di bidang seni lukis, musik, dan sastra.

Ia telah menciptakan ratusan lagu sebagai media dakwah, dikenal mengembangkan dakwah kultural dan sering menggunakan gamelan Jawa serta puisi sebagai sarana dakwah.

Fuad juga pernah menjadi jurnalis dan penulis dengan karya-karya yang tersebar di media massa dan buku.

Pada tahun 2009–2013, Fuad Pelered bekerja sama dengan PT KAI untuk membina spiritual dan mental pegawai BUMN tersebut dengan program menginap di pesantrennya. 

Baca juga: Profil Kusuma Anggraini alias Ninik, Cucu Pendiri Mustika Ratu yang Namanya Lagi Trending

Selain dakwah dan pendidikan pesantren, Fuad Plered juga aktif menyebarkan ilmu lewat kanal YouTube seperti Gus Fuad Channel dan ROFA Channel yang berisi materi dakwah dan grup musik Islami ROFA.

Keistimewaan dan Pengaruh

Fua Plered juga dikenal sebagai kiai nyentrik yang menggabungkan keilmuan agama dengan seni dan budaya lokal untuk mendekatkan ajaran Islam kepada masyarakat, meneladani cara dakwah Walisongo.

Namanya sempat viral terkait pernyataan dan sikap politiknya yang berani mengkritik dan menantang tokoh tertentu.

Baca juga: Profil Lusyana Jelita, Pedangdut yang Lolos dari Maut Usai Alami Kecelakaan Tragis

Ia dilaporkan menghinda pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Al Jufri (Guru Tua).

Karena itu pula, Fuad Plered kemudian dilaporkan ke polisi.

Ia kemudian dijatuhi sanksi adat.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan