Berita Internasional

Gadis Ini Terjebak dalam Lumpur selama 60 Jam, Kata-Kata Terakhirnya Amat Menyentuh

Seorang gadis malang mengalami kematian yang amat menyiksa dalam lumpur seperti semen selama hampir 3 hari.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Mirror.co.uk
TERJEBAK DALAM LUMPUR: Foto Omayra ketika terjebak di lumpur. Gadis ini terjebak dalam genangan lahar dan tidak bisa keluar, tersiksa selama 3 hari hingga akhirnya meninggal dunia usai katakan kalimat menyentuh dan tinggalkan pesan bagi keluarganya. (Mirror.co.uk) 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang gadis malang mengalami kematian yang amat menyiksa dalam lumpur seperti semen selama hampir 3 hari.

Matanya menghitam, tangannya memucat, dan badannya tak kian bisa dikeluarkan dari genangan lumpur yang mematikan tersebut meski petugas penyelamat telah berusaha mati-matian untuk menyelamatkannya.

Dilansir dari Mirror.co.uk pada Senin (21/7/2025) kejadian nahas ini terjadi di Kolombia pada tahun 1985 silam.

Lumpur dari Letusan Gunung Berapi


Pada saat itu, gunung berapi Nevado del Ruiz tahun di Armero, Tolima, Kolombia, meletus.

Letusannya membawa lava vulkanik bercampur es, yang dikenal sebagai lahar, turun ke lembah-lembah sungai di bawah gunung hingga menuju ke rumah penduduk.

Alhasil, peristiwa tersebut memakan korban jiwa hingga 25.000 orang dan sebanyak 14 desa hancur.

Dinding lumpur yang menyerupai semen itu juga meluluhlantakkan rumah OmayraSánchez Garzón, anak perempuan berusia 13 tahun.

Omayra dan keluarganya mendengar bagaimana derasnya lahar yang mendekat dan dengan cepat menghantam rumah beton tersebut.

Gadis itu kemudian terjebak di bawah lahar yang setinggi pinggangnya, dan ia terendam dalam air tersebut selama tiga hari.

Sementara itu, ayah dan bibinya tewas, beruntungnya saudara laki-laki Omayra selamat, sedangkan ibunya sedang berada sedang berada di Bogota untuk urusan bisnis saat letusan terjadi.

Terjebak dan Tak Bisa Dikeluarkan

Omayra sendiri berusaha tenang saat petugas penyelamat berusaha mengeluarkannya dari lumpur tersebut.

Namun meskipun mereka telah berusaha menariknya keluar, mereka tak bisa berbuat apa-apa karena setiap kali seseorang menariknya, maka air menggenang di sekelilingnya akan naik sehingga ia tampak akan tenggelam jika dilepaskan.

Oleh karena itu, petugas penyelamat memasang ban di sekujur tubuhnya agar ia tetap mengapung.

Berbagai upaya dikerahkan, namun tragisnya gadis itu tidak bisa diselamatkan.

Ia sangat tersiksa dalam genangan lumpur tersebut selama 60 jam.

Puncaknya Pada Hari Ketiga

Pada hari ketiga, Omayra kecil berhalusinasi dan mengatakan dia tidak akan telat ke sekolah untuk ujian matematikanya.

Berusaha menyemangati gadis malang tersebut, para pekerja bantuan, fotografer, dan jurnalis bergantian menghiburnya dengan memberikannya minuman bersoda dan permen.

Perjuangan tragis gadis itu disaksikan oleh dunia saat video dan gambarnya menjadi berita internasional dan disiarkan di layar televisi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved