Berita Viral

Cuma Punya Rp 100 Ribu, Pria Tawar Harga PSK di Batam, Tikam Korban Karena Emosi Harga Terlalu Mahal

Pelaku hanya punya uang Rp 100 ribu, sedangkan korban menjajakan diri dengan patokan harga Rp 150 ribu.

Tribun Batam/net
TUSUK BOKONG PSK - Pria yang tega tusuk bokong PSK di Batam. Ternyata sempat nego harga. 

Lantas kekhawatiran apa yang dialami para PSK tersebut?

Lewat sosial media, aplikasi perpesanan instan, para PSK ini menawarkan layanan seksual dengan sistem booking online.

Bahkan mereka menyediakan katalog foto wanita dan tarif.

“Saya datang dari luar kota, awalnya iseng coba buka layanan di sini (IKN). Ternyata banyak yang cari.

Dalam sehari bisa tiga sampai lima tamu bahkan delapan tamu kalau lagi ramai,” ujar seorang PSK berinisial M (21), yang telah beroperasi selama tiga bulan terakhir.

Namun, di balik keuntungan finansial yang menggiurkan itu, para PSK ini juga mengaku dibayangi rasa takut terhadap risiko penyakit menular seksual seperti HIV, sifilis, gonore, dan hepatitis. Kesadaran akan bahaya ini membuat mereka mengambil sejumlah langkah perlindungan secara mandiri.

“Saya selalu mewajibkan tamu pakai kondom. Kalau ada yang maksa tanpa, langsung saya tolak. Ini bukan cuma soal uang, tapi kesehatan kita juga penting makanya saling menjaga aja” kata PSK lainnya berinisial L (20), yang mengaku rutin melakukan pemeriksaan kesehatan setiap dua minggu sekali.

Sebagian besar dari mereka bahkan telah memiliki dokter langganan yang bersedia melakukan pemeriksaan berkala, baik secara pribadi maupun lewat klinik-klinik kesehatan umum di sekitar Penajam Paser Utara dan Balikpapan.

“Saya punya dokter langganan yang biasa cek darah dan kondisi saya. Kalau ada gejala sedikit saja, saya langsung stop kerja. Teman-teman yang lain juga begitu  saling mengingatkan," tambah L.

Maraknya praktik prostitusi online ini harusnya sudah menjadi perhatian khusus sejumlah pihak berwenang, terutama dalam aspek kesehatan masyarakat dan potensi kriminalitas terselubung.

Dengan terus bertumbuhnya IKN sebagai pusat aktivitas baru di Indonesia, tantangan sosial seperti prostitusi daring perlu diantisipasi sejak dini. Edukasi, layanan kesehatan, dan penegakan hukum juga harus berjalan seiring agar pembangunan tidak dibarengi dengan maraknya penyakit dan kerentanan sosial lainnya.

Penertiban

Maraknya kasus prostitusi di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Sejak tiga bulan terakhir, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus melakukan pengawasan dan penertiban, di kawasan ibu kota baru itu.

Dalam prosesnya, ditemui bahwa praktek tersebut memang semakin marak sejak adanya IKN, jauh berbeda saat Sepaku masih wilayah biasa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved