Seorang Siswa Tewas dan Puluhan Luka-luka setelah Insiden Bus Terguling, Boyong 60 Lebih Penumpang

TRIBUN-MEDAN.com - Suasana kelabu menyelimuti sebuah komunitas sekolah di Inggris setelah sebuah perjalanan pulang yang seharusnya biasa, berakhir dengan tragedi memilukan.

Sebuah bus sekolah yang membawa lebih dari 60 siswa dan staf dari Minehead Middle School terguling ke jurang sedalam enam meter di perbukitan terjal Cutcomb Hill, Wheddon Cross, Somerset, pada Kamis (18/7/2025) sore waktu setempat seperti dikutip dari Mirror.

Momen Horor dan Tangisan Histeris

Kecelakaan nahas ini mengubah perjalanan pulang dari kegiatan sekolah menjadi mimpi buruk yang nyata.

Dilansir dari Mirror News, bus tersebut secara tak terduga meluncur dan jatuh ke dasar jurang, seketika memicu tangisan histeris dari para siswa dan warga sekitar yang menyaksikan insiden mengerikan itu.

Dampak dari kecelakaan ini sungguh pedih, satu anak tewas di tempat kejadian.

Dua siswa lainnya menderita luka berat dan harus diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit, sementara 21 orang lainnya mengalami luka ringan hingga sedang, dan telah mendapatkan perawatan medis darurat.

Polisi setempat segera mengumumkan insiden ini sebagai "insiden besar", memicu respons besar-besaran dari tim darurat gabungan.

Drama Penyelamatan di TKP Sulit

Upaya evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan karena medan di tempat kejadian perkara (TKP) sangat sulit.

Posisi bus yang terguling di jurang menyulitkan akses bagi tim penyelamat.

Petugas pemadam kebakaran, paramedis, penjaga pantai, hingga kepolisian dari Avon dan Somerset Police bersinergi dalam operasi penyelamatan yang intens.

Bahkan, seorang petugas pemadam kebakaran yang kebetulan melintas di lokasi langsung sigap memberikan pertolongan pertama sebelum bantuan resmi tiba.

Anak-anak yang selamat terlihat sangat terguncang, beberapa di antaranya dalam keadaan syok berat.

Warga yang tinggal di dekat lokasi menunjukkan empati luar biasa, segera memberikan air dan selimut untuk menghangatkan para korban yang kedinginan dan ketakutan.

“Kami hanya bisa menenangkan mereka. Beberapa dari mereka gemetar dan menangis,” ujar seorang warga, menggambarkan kepanikan dan kesedihan yang melanda.