Terdapat Luka Mencurigakan, Jenazah Siswa Diduga Korban Pembunuhan akan Diekshumasi
Saat ini polisi sudah mengajukan proses permohonan untuk ekshumasi ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, LUBUK PAKAM - Pihak kepolisian akan melakukan ekshumasi terhadap jenazah Muhammad Ilham (13) siswa SMP di Lubuk Pakam yang diduga menjadi korban pembunuhan. Hal ini dilalukan untuk memastikan apakah penyebab kematiannya karena dibunuh atau kecelakaan.
Saat ini polisi sudah mengajukan proses permohonan untuk ekshumasi ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
"Iya mau diekshumasi dan ini sudah kita kirimkan surat permohonan ke rumah sakit. Kemarin suratnya kita kirim. Nanti kita tunggulah kapan waktunya dari pihak rumah sakit," ujar Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Johan Kurniawan, Kamis (17/7/2025).
Baca juga: Bukan Cuma Dicekik, Ada Luka Bolong di Kaki Brigadir Nurhadi, Pemandi Jenazah: 6 Goresan di Punggung
Johan menegaskan kalau biaya ekshumasi ini ditanggung oleh negara, bukan keluarga korban. Sejauh ini pihak keluarga korban juga sudah menyetujui jika ekshumasi atau pembongkaran makam dilakukan. Suyati ibu korban, menyakini kalau anaknya itu menjadi korban pembunuhan. Karena itu mereka atas nama keluarga setuju sekali jika dilakukan ekshumasi.
"Dari dulu ya setuju kali dibongkar kuburannya. Kalau memang itu bisa mengungkap kasus ini kami nggak ada masalah. Luka-lukanya di kepala itu sudah jelas kali bukan kecelakan tapi kena benda tajam," kata Suyati.
Suyati mengaku masih mengingat detik-detik anaknya itu pergi dari rumah. Saat itu ia hanya pamit untuk membeli nasi bungkus karena kelaparan. Mulai dari sore sampai malam tidak juga kembali dan baru paginya jasad anaknya ditemukan di parit dekat tembok dan dekat sepeda motornya.
"Kami harapannya kalau mau dibongkar kuburannya lebih cepat lebih bagus. Rindu kali kami sekeluarga sama dia cuma nggak pernah aku mimpi. Pingin kali rasanya bisa mimpi pun jadi," kata Suyati.
Keluarga Muhammad Ilham ini sempat melakukan aksi demo ke Polresta Deliserdang pada pekan lalu. Aksi dilakukan karena dianggap laporan yang mereka buat seperti jalan di tempat. Meski peristiwa kematian korban terjadi pada 12 April namun hingga Juli kasusnya masih diragukan telah terjadi pembunuhan.
Pengacara keluarga korban, Boyle F Sirait menerangkan, keluarga korban secara tertulis telah mengirimkan keterangan persetujuan untuk dilakukan ekshumasi kepada penyidik Satlantas Polresta Deli Serdang. Surat ditandatangani oleh ayah korban, Rudi. Semuanya berharap agar ekshumasi bisa dilakukan secepat mungkin.
"Iya kemarin diminta polisi persetujuan dan sudah kita kirimkan persetujuan untuk ekshumasi ini. Kalau dari keluarga memang meminta dari dulu karena lebih cepat lebih bagus. Kita tunggu sajalah kabar dari polisi kapan diekshumasi, nanti kalau sudah ada kabarnya kita infokan juga ke abang-abang wartawan," ucap Boyle.
| Temuan Jasad Pria 20 Tahun dalam Parit Gemparkan Warga Batubara, Diduga Korban Pembunuhan |
|
|---|
| Ekshumasi Jenazah Siswa Berjalan Dua Jam, Polisi Sempat Sampaikan Keterangan Kecelakaan Tunggal |
|
|---|
| Proses Ekshumasi Jenazah Siswa SMP di Deli Serdang Berlangsung Sekitar 2 Jam |
|
|---|
| Polisi Lakukan Ekshumasi Jasad Siswa SMP di Deli Serdang, Korban Sempat Dikabarkan Tewas Kecelakaan |
|
|---|
| Polres Asahan Sebut Akan Transparan Terhadap Hasil Ekshumasi Siswa yang Diduga Dianiaya Oknum Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DEMO-Abang-dan-ibu-almarhum-Muhammad-Ilham-Diki.jpg)