Terdapat Luka Mencurigakan, Jenazah Siswa Diduga Korban Pembunuhan akan Diekshumasi 

Saat ini polisi sudah mengajukan proses permohonan untuk ekshumasi ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
DEMO : Abang dan ibu almarhum Muhammad Ilham, Diki dan Suyati menebar bunga saat melakukan aksi demo di depan Mapolresta Deli Serdang, Jumat (11/7/2025). Polisi akan melakukan ekshumasi terhadap jenazah korban. 

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUK PAKAM - Pihak kepolisian akan melakukan ekshumasi terhadap jenazah Muhammad Ilham (13) siswa SMP di Lubuk Pakam yang diduga menjadi korban pembunuhan. Hal ini dilalukan untuk memastikan apakah penyebab kematiannya karena dibunuh atau kecelakaan. 

Saat ini polisi sudah mengajukan proses permohonan untuk ekshumasi ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan

"Iya mau diekshumasi dan ini sudah kita kirimkan surat permohonan ke rumah sakit. Kemarin suratnya kita kirim. Nanti kita tunggulah kapan waktunya dari pihak rumah sakit," ujar Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Johan Kurniawan, Kamis (17/7/2025). 

Baca juga: Bukan Cuma Dicekik, Ada Luka Bolong di Kaki Brigadir Nurhadi, Pemandi Jenazah: 6 Goresan di Punggung

Johan menegaskan kalau biaya ekshumasi ini ditanggung oleh negara, bukan keluarga korban. Sejauh ini pihak keluarga korban juga sudah menyetujui jika ekshumasi atau pembongkaran makam dilakukan. Suyati ibu korban, menyakini kalau anaknya itu menjadi korban pembunuhan. Karena itu mereka atas nama keluarga setuju sekali jika dilakukan ekshumasi. 

"Dari dulu ya setuju kali dibongkar kuburannya. Kalau memang itu bisa mengungkap kasus ini kami nggak ada masalah. Luka-lukanya di kepala itu sudah jelas kali bukan kecelakan tapi kena benda tajam," kata Suyati. 

Suyati mengaku masih mengingat detik-detik anaknya itu pergi dari rumah. Saat itu ia hanya pamit untuk membeli nasi bungkus karena kelaparan. Mulai dari sore sampai malam tidak juga kembali dan baru paginya jasad anaknya ditemukan di parit dekat tembok dan dekat sepeda motornya. 

"Kami harapannya kalau mau dibongkar kuburannya lebih cepat lebih bagus. Rindu kali kami sekeluarga sama dia cuma nggak pernah aku mimpi. Pingin kali rasanya bisa mimpi pun jadi," kata Suyati. 

Keluarga Muhammad Ilham ini sempat melakukan aksi demo ke Polresta Deliserdang pada pekan lalu. Aksi dilakukan karena dianggap laporan yang mereka buat seperti jalan di tempat. Meski peristiwa kematian korban terjadi pada 12 April namun hingga Juli kasusnya masih diragukan telah terjadi pembunuhan.

Pengacara keluarga korban, Boyle F Sirait menerangkan, keluarga korban secara tertulis telah mengirimkan keterangan persetujuan untuk dilakukan ekshumasi kepada penyidik Satlantas Polresta Deli Serdang. Surat ditandatangani oleh ayah korban, Rudi. Semuanya berharap agar ekshumasi bisa dilakukan secepat mungkin. 

"Iya kemarin diminta polisi persetujuan dan sudah kita kirimkan persetujuan untuk ekshumasi ini. Kalau dari keluarga memang meminta dari dulu karena lebih cepat lebih bagus. Kita tunggu sajalah kabar dari polisi kapan diekshumasi, nanti kalau sudah ada kabarnya kita infokan juga ke abang-abang wartawan," ucap Boyle.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved