News Video
CERITA SANGAB, Guru yang Mengajar di SRMP II Karena Panggilan Hati dan Passion
Sangab Ingin Mengajar di SRMP II Karena Panggilan Hati dan Passion, Sekolah Rakyat Menengah Pratama (SRMP) II di Balai Sentra Bahagia Medan
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dari kejauhan seorang laki-laki yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam masuk ke ruangan kelas 7A Sekolah Rakyat Menengah Pratama (SRMP) II di Balai Sentra Bahagia Medan, Senin (14/7/2025).
Saat masuk ke kelas, puluhan wali murid pub melihat dan meminta sang anak untuk duduk dengan rapi.
Tak lama seorang laki-laki itu pun masuk sambil menyapa 30 siswa yang berada di kelas 7A.
"Pagi anak-anak, siapa yang sudah siap mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari ini," ucap laki-laki tersebut.
Ia pun menjelaskan sejumlah kegiatan yang akan dilakukan di sekolah rakyat ini.
"Di sekolah rakyat ini lebih mantap pembelajarannya dari sekolah biasa. Di sini ada smart box dan papan tulisnya yang masih baru," tuturnya.
Selain itu, Ia pun mengajak 30 siswa untuk perkenalan satu sama lain.
"Mari perkenalkan diri masing-masing," jelasnya.
Selang satu jam, ia pun keluar dari ruang kelas. Saat didekati Tribun Medan, ternyata laki-laki itu bernama Sangab, satu diantara guru yang berada di SRMP II itu.
Menurutnya, satu kebahagiaan bisa mengajar di sekolah rakyat ini. Awalnya ia mengaku deg-degan mengajar di sini. Sebab, ini merupakan program khusus dari pemerintah pusat.
"Persiapan cukup panjang dari semalam. Kalau dibilang gak tidur adalah istirahat walaupun sebentar. Tadi juga sempat deg-degan sebentar sebelum mengajar. Karena mengajarnya sambil dilihat orang tua," jelasnya.
Namun meski sempat degdegan, Sangab tetap antusias mengajar di hari pertama sekolah rakyat ini.
"Kalau di dunia pendidikan walau degdegan tetap semangat karena tugas kita memang mengajar," jelasnya.
Menurutnya, awal ia memilih menjadi guru di sekolah rakyat karena panggilan hati. Sebab, sekolah ini dibuat untuk membantu anak-anak yang orangtuanya mengalami kemiskinan ekstrem.
"Selain ini passion saya menjadi guru. Saya mau mengajar di sekolah rakyat karena panggilan hati. Ini yang paling utama melatarbelakangi saya untuk menjadi guru disini," jelasnya.
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|