Berita Viral

MOMEN Juliana Marins Terjatuh dan Tewas saat Mendaki Gunung Rinjani NTB, Brazil Umumkan Hasil Otopsi

Pemerintah Brazil mengumumkan hasil otopsi kedua Juliana Marins, pendaki yang terjatuh dan meninggal dunia di Gunung Rinjani, Lombok, NTB

Editor: AbdiTumanggor
Foto Instagram/Manoel Marins
HASIL OTOPSI JULIANA MARINS: Pemerintah Brazil mengumumkan hasil otopsi kedua Juliana Marins (26), pendaki yang terjatuh dan meninggal dunia di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (20/6/2025). (Foto Instagram/Manoel Marins). 

"Basarnas baru bisa turun 150 meter dari tebing, sedangkan Juliana berada di kedalaman 220 meter. Meski posisinya masih di tempat semula, mereka tidak akan bisa menjangkaunya karena keterbatasan alat," ujar Mariana. 

PENGAKUAN PEMANDU JULIANA - Foto sosok guide alias pemandu yang dituding meninggalkan Juliana Marins sebelum tewas di jurang Gunung Rinjani. Pemandu itu bernama Ali Musthofa. Pengakuan mengejutkan disampaikan pemandu yang membawa Juliana Marins ke Gunung Rinjani,sebelum ditemukan tewas ada sinar cahaya terpancar dari jurang
Foto Juliana Marins saat bersama pemandu, Ali Musthofa. (Kolase Instagram)

Penyebab kematian Juliana Marins

Otopsi yang dilakukan di Brasil menunjukkan Juliana meninggal karena trauma berat akibat jatuh dari ketinggian.

Penyebab langsung kematian adalah pendarahan internal akibat cedera poliviseral dan politrauma dari benturan energi tinggi.

Dokumen otopsi juga menyebutkan, Juliana sempat bertahan hidup sekitar 10–15 menit setelah benturan terakhir, tetapi dalam kondisi tak mampu bergerak. 

Proses pembalseman jenazah yang sudah dilakukan sebelumnya turut menyulitkan analisis detail, seperti perkiraan waktu kematian yang lebih presisi.

Franklin menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan radiologi untuk mendeteksi fraktur tulang rusuk, paha, dan panggul.

Patah tulang panggul disertai pendarahan hebat, sedangkan salah satu tulang rusuk diketahui menembus pleura paru-paru, berujung pada kerusakan paru-paru.

"Dia mengalami memar di tengkorak yang menyebabkan pendarahan otak, luka di dahi, hingga patah tulang paha yang membuatnya tidak bisa bergerak sebelum meninggal," terang Franklin. 

Konferensi pers soal hasil otopsi Juliana Marins ini juga dihadiri pengacara publik federal Taísa Bittencourt Leal Queiroz.

Dokter Spesialis Forensik dari Rumah Sakit Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit, juga menyampaikan kesimpulan ini. 

"Meskipun para ahli di Brasil belum bisa menentukan waktu kematian secara tepat, mereka memperkirakan bahwa Juliana bertahan hidup sekitar 10 hingga 15 menit setelah jatuh. Dalam waktu tersebut, korban tidak mungkin bergerak atau memberikan respons yang efektif." 

Hasil autopsi menunjukkan bahwa Juliana meninggal akibat luka dalam dan fraktur di berbagai bagian tubuh, tanpa adanya tanda-tanda hipotermia.

Sebelumnya, keluarga Juliana Marins merasa curiga akan adanya kelalaian dari pihak otoritas Indonesia dalam proses penyelamatan, sehingga mereka meminta autopsi ulang.

PENDAKI GUNUNG JATUH - Seorang pendaki asal Brasil bernama Juliana Marins (27), dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu pagi, (21/06/2025)
Seorang pendaki asal Brasil bernama Juliana Marins (26), dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada Jumat (20/6/2025) (ig/ajulianamarins/Dok.SAR Mataram)

Berikut Fakta-faktanya:

  • Juliana sudah dimakamkan di kota kelahirannya, Niteroi. Brasil.
  • Upacara pemakaman pada Jumat, 4 Juli 2025.
  • Juliana jatuh dari tebing Gunung Rinjani NTB pada 21 Juni 2025.
  • Meskipun ia masih hidup setelah jatuh, bantuan baru tiba beberapa hari kemudian.
  • Tim penyelamat Indonesia mengungkapkan bahwa cuaca dan medan yang sulit menjadi kendala dalam upaya evakuasi.
  • Pada 25 Juni 2025, Juliana dapat diselamatkan setelah diangkat dari kedalaman 600 meter. 
  • Kota Niteri, Brazil, memberikan penghormatan kepada Juliana dengan menamai Mirante dan jalur di Praia do Sossego dengan namanya.
  • Acara peresmian pada Selasa, 8 Juli 2025, dengan pemasangan rambu-rambu lokasi.
  • Menurut keluarga, ini adalah tempat favorit Juliana di Rio de Janeiro.
  • Nama Juliana Marins juga diabadikan dalam sebuah plakat dan jalan di Pantai Sossego, Camboinhas, Niteri, Brasil.
  • Peresmian pemasangan plakat dan penamaan jalan berlangsung pada Selasa, 8 Juli 2025, seperti dilaporkan oleh CNN Brasil.
  • Plakat di titik pandang Pantai Sossego bertuliskan, "Juliana mencintai kota Niteri dan ingin menjelajahi dunia, dan kenangannya akan selalu menjadi tanda penghormatan atas segala keindahan."
  • Ayah Juliana, Manoel Marins, juga berbagi tentang pentingnya titik pandang ini dalam hidupnya. "Meski tragis, penghormatan ini sedikit menghangatkan hati kami. Saya akan sering datang ke titik pandang ini," ujarnya.
  • Saat acara peresmian, sekelompok anak muda dari program Musical Apprentice membawakan lagu-lagu khusus untuk menghormati Juliana, atas permintaan keluarga.
  • Lagu-lagu seperti "gua de chuva no mar" dan "Vrias Queixas" termasuk di antara pilihan lagu yang dinyanyikan untuk mengenang mendiang.
PENDAKI BRASIL TEWAS -Proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil, Juliana Marins (27), yang tewas saat mendaki di Gunung Rinjani. Juliana Marins, yang tewas terjatuh mendaki Gunung Rinjani, berhasil diangkat dari jurang kedalaman 600 meter, Rabu (25/6/2025).
Proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil, Juliana Marins (26), yang tewas saat mendaki di Gunung Rinjani, NTB. Juliana Marins, yang tewas terjatuh berhasil diangkat dari jurang kedalaman 600 meter, Rabu (25/6/2025). (Humas Kantor SAR Mataram dan IG resgatejulianamarins)

Berikut momen-momen utama kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya Juliana Marins.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved